Aisah Nuril Fadilah, Kader Muda NU Jadi Duta Religi Kabupaten Kediri 2025

Suasana malam Final Duta Religi Kabupaten Kediri 2025. Aisah Nuril Fadilah saat menerima Tropi Kemenangan. (FOTO: Istimewa)

COWASJP.COM – AISAH Nuril Fadilah dari MAN 3 Kabupaten Kediri dinobatkan sebagai Duta Religi Kabupaten Kediri 2025. 

Penobatan ini menandai langkah penting dalam kaderisasi generasi muda Nahdlatul Ulama (NU). Untuk menjadi komunikator nilai Islam yang penuh rahmat di era digital.

Aisah, panggilan akrab siswi berprestasi dari MAN 3 Kabupaten Kediri ini, berhasil meraih gelar juara setelah menyisihkan 50 peserta lain dalam grand final. Ini merupakan ajang perdana yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Kediri bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kediri.

BACA JUGA: 26 Tahun ISNU sebagai "Dapur Intelektual" NU dan Garda Depan Pembangunan Indonesia Emas

Kompetisi yang berlangsung pada Selasa 18 November 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional dan Harlah ISNU. 

Ajang ini menjadi wadah bagi generasi muda NU untuk menunjukkan kemampuan mereka sebagai komunikator nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin di era digital yang semakin maju.

Aisah, bersama sembilan finalis lainnya, tampil memukau di hadapan dewan juri yang terdiri dari tokoh-tokoh penting. Antara lain Prof. Dr. Muhammad Yasin dari PW ISNU Jawa Timur, Kasi Pais Kemenag Kabupaten Kediri Dra. H. Abdul Rosyad, budayawan Imam Mubarok Muslim (Gus Barok), serta Ning Hafshah Al Ahla dari Pondok Pesantren (PP) Lirboyo Kediri.

kusnin2.jpg

Penilaian terhadap para finalis tidak hanya didasarkan pada kemampuan public speaking. Juga pada pemahaman agama, karakter, dan kesiapan mereka untuk menjadi duta digital NU. 

Selain Aisah, dua peserta lain yang berhasil meraih posisi terbaik adalah:

Abi Ridho Dharma Putra dari MA Arrohmah 

Kuny Anisata Aini dari UIN Syekh Wasil.

Ketua PC ISNU Kabupaten Kediri, Sholihuddin MPd, menjelaskan bahwa Duta Religi 2025 diadakan untuk mencari kader muda NU yang aktif di media sosial, memiliki karakter yang kuat, dedikasi yang tinggi, dan militansi dalam menjaga marwah organisasi.

Para duta ini nantinya akan diproyeksikan untuk mengisi ruang publik dan platform digital ISNU. Termasuk website, Instagram, YouTube, dan TikTok. 

Mereka juga akan mengikuti program pengembangan diri selama dua tahun, yang meliputi pelatihan public speaking dan penulisan.

Sholihuddin menekankan bahwa ajang ini sangat penting bagi masa depan ISNU. Terutama dalam mempersiapkan generasi Z, agar mampu menjadi pengurus yang kompeten, baik di tingkat cabang maupun kecamatan.

"Kami ingin kader yang tidak hanya intelektual secara teori, tetapi juga matang secara praktik di lapangan," ujarnya.

Proses seleksi peserta dilakukan melalui beberapa tahap. Mulai dari penyaringan 51 peserta menjadi 20 besar. Penilaian melalui Zoom, hingga penetapan 10 finalis terbaik yang tampil di grand final. 

Peserta berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, mulai dari SMA, SMK, MAN, hingga perguruan tinggi dengan dua kategori, yaitu Tribakti dan UIN Syekh Wasil.

Kegiatan ini dikemas dengan baik oleh Ketua Panitia Duta Religi Kabupaten Kediri 2025, Amalia Rosyadi Putri, M.Med.KomC.P, bersama timnya. Mereka mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kepala Kemenag Kabupaten Kediri H. Ahmad Faiz.

H Ahmad Faiz menekankan perlunya pendalaman materi agar program kaderisasi berjalan optimal.

Ketua PCNU Kabupaten Kediri, KH M. Ma’mun, juga  mengapresiasi inisiatif ISNU dalam menggelar kegiatan yang dianggapnya sangat relevan dengan tantangan dakwah digital. Ia menyoroti maraknya fenomena dalil “otak-atik gatuk” dan budaya perundungan (bully) yang semakin sensitif di ruang publik.

Diakui persiapan perdana masih memiliki kekurangan, ia berharap kegiatan ini dapat diadakan secara rutin di tahun-tahun mendatang.

Acara ini juga dihadiri oleh komisioner KPU dan Bawaslu Kabupaten Kediri, selain para tokoh pendidikan dan keagamaan. 

Dengan terpilihnya Duta Religi 2025, ISNU berharap para peserta mampu menjadi wajah baru dakwah moderat yang lebih relevan, kreatif, dan menyentuh masyarakat. Khususnya generasi muda di Kabupaten Kediri dan Jawa Timur.

Ajang Duta Religi ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi NU. Generasi muda yang terpilih diharapkan mampu membawa nilai-nilai Islam yang moderat dan toleran ke tengah masyarakat, khususnya di dunia digital yang penuh dengan tantangan.

Aisah Nuril Fadilah dan para finalis Duta Religi Kabupaten Kediri 2025 adalah contoh nyata bahwa generasi muda NU memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan positif. 

Dengan semangat, dedikasi, dan pemahaman agama yang mendalam, mereka siap berkontribusi dalam menjaga dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. 

Semoga mereka dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi agama, bangsa, dan negara.(*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda