Top! Jatim Sumbang Medali Terbanyak bagi Indonesia di SEA Games 2025, Raih 29 dari 91 Medali Emas

Diananda Choirunnisa dan suami atlet menembak. (FOTO: Istimewa)

COWASJP.COM​ATLET-ATLET JAWA TIMUR kembali membuktikan diri sebagai tulang punggung Indonesia di ajang SEA Games 2025 di Thailand yang berakhir pada 20 Desember 2025,

Kontingen Indonesia merebut total 333 medali negara, dengan runcian:

91 emas

112 perak

130 perunggu.

Dan Indonesia bertengger dii peringkat kedua klasemen akhir perolehan medali SEA Games 2025.

Para atlet Jatim yang hanya berjumlah 131 orang (dengan 27 pelatih) sukses mengoleksi total 91 medali, dengan rincian:

29 emas

29 perak

33 perunggu. 

Angka ini menunjukkan kontribusi sebesar 27,33 persen dari total medali Indonesia, dan 31,87 persen dari total emas. 

Ini membuktikan bahwa kualitas dan efektivitas pembinaan olahraga di Jatim tak diragukan lagi. 

Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para atlet dan pelatih. “Ini menunjukkan efektivitas pembinaan yang sangat baik, padahal jumlah atlet yang kita kirim jauh lebih sedikit dibandingkan provinsi lain. Seperti Jawa Barat yang mengirim 215 atlet,” ujarnya.

Yang paling istimewa adalah prestasi Rendy Varera Sanjaya (asal Desa Blabak, Kediri). Atlet sepeda yang menjadi peraih medali pertama Indonesia di SEA Games 2025 ini memboyong dua medali sekaligus! Pada Rabu (10/12), Rendy meraih medali perak di nomor Mountain Bike (MTB) Downhill Putra dengan waktu 2 menit 38,714 detik. Hanya ketinggalan 0,9 detik dari atlet Thailand yang meraih emas. Medali ini menjadi yang pertama diraih Indonesia di ajang tersebut. 

Tak puas sampai situ, sehari kemudian (Kamis, 11/12) di lintasan yang sama, ia kembali naik podium teratas dengan meraih emas di nomor MTB Cross Country Eliminator Putra, mengungguli pesaing dari Malaysia dan Filipina.

 

Di balik prestasi gemilang itu, tersembunyi pengorbanan luar biasa. Rendy mengaku pernah menjual mobil pribadinya sebelum bergabung tim nasional untuk membeli sepeda latihan. Persaingan untuk masuk timnas sangat ketat. Untungnya, dukungan dari federasi dan keluarga selalu ada – sang ayah bahkan telah mengawali latihannya sejak usia empat tahun dengan prinsip “hari ini harus lebih baik dari kemarin”. 

Prestasinya menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Kediri dan Jawa Timur.

 Di antara berbagai cabang olahraga, triathlon menjadi penyumbang emas terbanyak dari Jatim dengan total 6 emas. Yang paling menonjol adalah Martina Ayu Pratiwi (21 tahun, Gresik). Dia bahkan menjadi atlet penyumbang medali terbanyak seluruh Kontingen Indonesia di SEA Games 2025 dengan 5 emas dan 2 perak! 

Emas-emas yang diraih Martina mencakup Women’s Aquathlon Team Relay (bersama Binta Erlen Salsabela dan Kayla Nadia Shafa), Mixed Aquathlon Team Relay (bersama Rashif Amila Yaqin, Muhammad Noval Ashiddiq, dan Binta Erlen Salsabela), Women’s Duathlon Team Relay, Mixed Duathlon Team Relay, serta Women’s Individual Triathlon. 

Tak kalah hebat, Rashif Amila Yaqin (24 tahun, Jatim) meraih 3 emas, 1 perak, dan 1 perunggu – antara lain dari Men’s Aquathlon Team Relay, Mixed Aquathlon Team Relay, dan Men’s Individual Triathlon. Meski sempat mendapatkan penalti 10 detik namun tetap finis pertama. 

Binta Erlen Salsabela dan Muhammad Noval Ashiddiq juga turut berperan penting dalam raihan emas tim, menjadikan hampir seluruh tim triathlon Indonesia yang meraih emas berasal dari Jatim.

Yang paling menginspirasi adalah prestasi dari cabang menembak. Yang menyumbang 5 emas untuk Indonesia. Di antaranya, Diananda Choirunisa menjadi sorotan setelah meraih 2 emas. Uniknya, ia baru tahu dirinya mengandung 2 minggu sebelum final! Emasnya diraih dari nomor Recurve Individual Putri dan Recurve Beregu Putri. 

Kondisi kehamilannya malah menjadi semangat tambahan bagi dia untuk menunjukkan akurasi tinggi di lapangan. Dia bahkan mengatakan, “Anakku jadi kekuatan buat aku fokus lebih kuat.” 

Emas ini juga memberinya bonus Rp1 miliar per keping – rezeki berharga yang pasti akan berguna untuk masa depan calon anaknya. 

Meskipun informasi detail tentang 3 atlet Jatim lain yang meraih emas menembak belum lengkap, mereka tetap menjadi bagian tak terpisah dari keberhasilan tim.

 Selain Rendy, sepeda Jatim juga meraih emas lagi melalui Muhammad Fadli Imammuddin di nomor Men’s Keirin dan tim sepeda jalan Beregu Putra, serta medali perak dan perunggu lainnya. 

Selain itu, Jatim juga meraih emas dari cabang panjat tebing, melalui prestasi Alma Ariella Tsany dan Antasyafi Robbi Al Hilmi dari Gresik.

Semua prestasi ini tidak terlepas dari motivasi dan inovasi Jatim dalam mengembangkan olahraga. Visi utama “Jawa Timur Menuju Prestasi Dunia” menjadi pemicu untuk menerapkan strategi pembinaan terarah, antara lain program latihan berkelanjutan dan berjenjang mulai dari usia dini hingga pelatnas. Dengan standar teknis bersama UNESA, pemetaan potensi atlet yang terukur menggunakan iptek untuk mendeteksi bakat sejak dini. Serta dukungan penuh terhadap pelatih dan tenaga pendukung dengan fasilitas dan sumber daya yang cukup.

Prestasi di SEA Games 2025 diharapkan menjadi momentum untuk terus meningkatkan kualitas atlet Jatim dan meraih prestasi lebih tinggi di ajang internasional mendatang. Seperti Asian Games 2026. 

Dengan semangat juang yang tak padam dan strategi pembinaan yang terus diinovasi, Jatim diharapkan terus menjadi tulang punggung prestasi olahraga nasional.(*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda