COWASJP.COM – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyatakan, penanganan pascabencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) adalah yang tercepat sepanjang pengalamannya puluhan tahun menjadi tentara.
Kecepatan itu, ujarnya, didorong oleh kepemimpinan langsung Presiden Prabowo Subianto yang mempercepat koordinasi antar lembaga.
Dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin 29 Desember 2025, Maruli menjelaskan bahwa ia telah berpartisipasi dalam bantuan bencana berkali-kali. Mulai dari letusan Gunung Merapi, bencana di Lembata, hingga banjir di Adonara NTT. .
"Ini yang saya berani menyatakan ini yang tercepat. Silakan bandingkan dengan seluruh bencana yang sudah ada, yang pernah dilakukan," tegasnya.
Kecepatan penanganan terlihat dari pembangunan jembatan bailey yang cepat.
*32 JEMBATAN
Menurut laporan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto pada 19 Desember 2025, terdapat 32 titik pembangunan jembatan bailey di wilayah terdampak, dengan sebagian sudah rampung 100% dan digunakan masyarakat.
Di Aceh, ada 18 titik dengan beberapa unit sedang dipasang; di Sumut, 3 jembatan sudah selesai; dan di Sumbar, 4 dari 11 jembatan bailey telah beroperasi.
Selain itu, ketersediaan air bersih juga terus ditingkatkan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mendistribusikan 11 unit hidran umum yang terpasang penuh di Sumbar, serta 2 unit mobil tangki air yang beroperasi dengan 1 unit lagi dalam perjalanan.
Lebih banyak hidran juga sedang dipasang dari depo pusat Padang untuk memenuhi kebutuhan warga pengungsi.
Maruli menekankan bahwa kepemimpinan langsung Presiden Prabowo menjadi kunci kecepatan itu.
"Presiden memimpin langsung kepada kami perintah-perintahnya, sehingga ini sangat-sangat cepat. Apalagi nanti kalau rekan-rekan semua-semua kita kompak, sama-sama menghibur masyarakat, meyakinkan masyarakat," tandasnya.
Personel TNI juga bekerja siang malam, dengan jumlah 36.636 orang yang terlibat dalam penanganan dan pemulihan bencana.
Kecepatan penanganan banjir Sumatera kali ini adalah bukti kemampuan negara dan solidaritas bangsa dalam menghadapi tantangan.
Semoga upaya ini terus berlanjut dengan lancar, dan masyarakat terdampak bisa segera pulih serta kembali menjalani kehidupan normal.
Bersama-sama, kita bisa mengatasi setiap musibah dengan kecepatan, kohesi, dan harapan yang penuh.(*)