Guru Jurnalistik Saya yang Luar Biasa
Jagat jurnalistik olahraga kehilangan salah seorang wartawan terbaiknya, yaitu Kholili Indro atau biasa disapa KO. Itu kode yang dipakai dalam setiap tulisannya di Jawa Pos (JP).
SelengkapnyaJagat jurnalistik olahraga kehilangan salah seorang wartawan terbaiknya, yaitu Kholili Indro atau biasa disapa KO. Itu kode yang dipakai dalam setiap tulisannya di Jawa Pos (JP).
SelengkapnyaAwal Februari lalu adalah pertemuan saya yang pertama dengan Hartoko Ariputro setelah tahun 1995 kami berpisah.
SelengkapnyaSebanyak 7500 karyawan kopi Kapal Api dan keluarganya memadati Gedung JX International, Surabaya.
SelengkapnyaMeninggalkan Hatyai, Thailand, sekitar pukul 11.55. Berarti saya berada di Hatyai tidak lebih dari tiga jam. Mulai dari kedatangan bus pukul 09.30 sampai keberangkatan bus.
SelengkapnyaJelang sore, lobby Hilton Singapore ramai. Ratusan orang lalu-lalang. Sebagian minum kopi di lounge, atau bergerombol di front desk recepsionist.
SelengkapnyaHari ini dua orang anggota Cowas (konco lawas) Jawa Pos kembali ke hadirat Illahi. Tadi sore Mas Hartoko, mantan wartawan JP yang kemudian berkarir di ANTV biro Surabaya meninggal.
SelengkapnyaALUNAN merdu sholawat bergema di acara Halal Bihalal Pengurus Cabang NU Kabupaten Blitar di Penda Adi Praja, Kanigoro Blitar, 21 Juli lalu.
SelengkapnyaMega Bintang Michael Jackson (alm) menggelar “The Dangerous World Tour” 1993, menonjolkan lagu Dangerous. Di Asia, digelar di Tokyo, Hongkong, Bangkok, Singapura, dan (tentatif saat itu) Jakarta.
SelengkapnyaMelihat deretan bus sepanjang ratusan meter di waktu Subuh, angan saya kembali melayang ke Cipali.
Selengkapnya