Mimik Tersangka Dhio Bikin Polisi Penasaran
Lalu, pembantu Sartinah dibantu Dhio, mengangkat memindahkan tubuh-tubuh itu ke kamar masing-masing.
SelengkapnyaLalu, pembantu Sartinah dibantu Dhio, mengangkat memindahkan tubuh-tubuh itu ke kamar masing-masing.
SelengkapnyaSetelah Kenduri itu Anwar kembali ke Kuala Lumpur. Rakyat sudah menunggu pengumuman kabinet baru. Mereka sudah tidak sabar. Sudah terlalu lama Malaysia tidak punya kabinet. Yakni sejak kabinet dibubarkan sebelum Pemilu 19 November lalu.
SelengkapnyaPaginya, pasar ramai manusia. Penjual sayur di situ, Sukisno (57) kepada pers, Kamis (1/12) mengatakan: "Waktu saya temukan, ia berbaring di depan ruko saya. Matanya bengkak, biru gitu." Ternyata Eko sudah meninggal.
SelengkapnyaSukoco (58) adalah kakak ibunda Dhio, Heri Riyani (54). Tidak tinggal serumah dengan keluarga ayah Dhio, Abbas Ashar (58). Tapi Sukoco sering kontak telepon dengan keluarga Abbas. Sekali waktu bertandang ke rumah Abbas.
SelengkapnyaTidak ada tanda-tanda itu bikinan pemerintah. Setidaknya tidak ada logo instansi pemerintah di draf itu. Tidak ada juga identitas lembaga apa pun.
SelengkapnyaDi hadapan lebih dari seribu siswa, Doni menyampaikan rasa bangganya kepada lulusan SMA Taruna Nusantara. Tak kurang dari 85 lulusan SMA TN melanjutkannya ke Akademi Militer (Darat, Laut, Udara) dan Akademi Kepolisian.
SelengkapnyaTernyata, mobil yang kami tumpangi tidak bisa mencapai rumah. Akses jalan menuju rumah diberi police line. Ditutup. Tidak boleh dilewati.
SelengkapnyaDia memang jadi sasaran digebuki. Dari segala arah. Tapi dia meyakini sejak awal: misi Kartu Prakerja sangat mulia.
SelengkapnyaHal ini tidak hanya membanggakan, menurut Irman, tapi sekaligus menjadi momen yang sangat penting. Mengingat dirinya dan Anwar masih terus menjalin komunikasi yang baik, meskipun keduanya sama-sama di dalam penjara.
SelengkapnyaDi percobaan pembunuhan pertama, pelaku sama, korban sama, pada Rabu (23/11) para korban hanya muntah-mencret. Lalu, diduga dosis arsenik ditingkatkan pada pembunuhan ke dua.
Selengkapnya