Natal Pure
Gereja pun risau. Terutama gereja yang sangat kanan.
SelengkapnyaGereja pun risau. Terutama gereja yang sangat kanan.
SelengkapnyaTidak disangka bahwa tanah jarang mulai dipakai di alat-alat mekanik. Demi efisiensi tinggi.
SelengkapnyaAwalnya saya ingin tahu di gereja mana saja yang Minggu kemarin merayakan Natal dalam bahasa Indonesia.
SelengkapnyaSayangnya potongan itu tidak bisa dirangkai. Kalau saja saksi bisa dihadirkan akan jelas apakah keterangan Eksi itu benar.
SelengkapnyaItulah yang dipakai biaya operasional. Termasuk gaji yang sangat layak untuk 17 orang pengurusnya.
SelengkapnyaSuatu saat Mbak Yani kirim komentar soal artikel di Disway. Lewat WA. Mungkin baru sekali itu seumur hidupnyi menulis komentar.
SelengkapnyaBukan main gatalnya jari-jari ini: begitu banyak sisi menarik yang bisa ditulis.
SelengkapnyaKholiq lahir di situ. Sekolah di situ. Waktu SMP sudah bekerja sebagai penggali batu di situ: di satu bukit yang batunya berwarna abu-abu. Orang desa Sambirejo menyebutnya batu putih.
SelengkapnyaKebetulan seorang perusuh dari Padang Sidempuan, Marwan Hamhis Siregar, ingin menolong temannya di kampungnya sana: saraf belakangnya terjepit.
Selengkapnya