Soerijadi Berpesan: "Jangan Mencari Siapa yang Salah, tapi Capailah Titik Temu Pen-CAIR-an
Deviden itu sampai sekarang (Mei 2024) masih berada di cengkeraman manajemen Jawa Pos.
SelengkapnyaDeviden itu sampai sekarang (Mei 2024) masih berada di cengkeraman manajemen Jawa Pos.
SelengkapnyaDia paham, bahwa posisinya hanyalah seorang pegawai rendahan, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pembelaan kepada bos besar sekaliber Dahlan.
SelengkapnyaDahlan Iskan dan Ratna Dewi Wonoatmodjo memiliki peran besar atas konflik antara Yayasan Pena Jepe Sejahtera dan Jawa Pos terkait pengelolaan uang Jawa Pos ketika mereka berdua masuk dalam jajaran pimpinan harian Jawa Pos.
SelengkapnyaApa saja keterangan yang penting dari para beliau bagi penyelesaian kasus saham dan deviden para karyawan Jawa Pos?
SelengkapnyaTernyata kita semua khususnya karyawan Jawa Pos masih punya SAHAM 20 persen dan DEVIDEN di Jawa Pos.
SelengkapnyaYayasan Karyawan Jawa Pos dibubarkan oleh pihak manajemen pada 2001 silam.
SelengkapnyaSuatu hari kami diundang rapat di Kembang Jepun 167-169. Rapat dipimpin Dahlan Iskan yang memberi motivasi dan semangat kepada semuanya.
Selengkapnya"Taufiq, apakah kamu yakin perjuangan ratusan teman-teman terkait 'Warisan Jawa Pos' bakal berhasil?" tanyanya.
SelengkapnyaSaya bukan penulis. Orang jadul. Pegang HP saja bisanya hanya WA dan nelpon. Mohon maaf apabila tulisan saya ini biasa-biasa saja.
SelengkapnyaSaya baca tulisannya Mas Totok Aminarto yang waktu reuni halal bihalal Cowas JP 6 Mei 2023 lalu ngantar menjemput saya. Domisili saya di Bojonegoro.
Selengkapnya