Hari Ibu, Mengapa Kita Merayakannya? Pandangan Al-Qur'an, Nabi SAW, Ulama, dan Negara Indonesia
Mengapa Hari Ibu pada 22 Desember? Sebab, Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta
Selengkapnya
Mengapa Hari Ibu pada 22 Desember? Sebab, Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta
SelengkapnyaDesember selalu datang dengan wajah ceria. Lampu-lampu berkilau, lanjutan lagu Christmas di mana-mana dan deretan acara yang bikin hati ikut hangat.
SelengkapnyaDi tengah suasana hening yang menyelimuti Surabaya, cahaya matahari mulai menyinari kaca-kaca Aula KHM Hasyim Asy'ari, di lantai 3 Kantor PWNU Jatim.
SelengkapnyaGayung bersambut ketika ide itu disampaikan ke Dankodiklatad Letjen TNI Mohamad Hasan.
SelengkapnyaPembukaan ini menandai dimulainya kompetisi nasional cabang olahraga bela diri yang akan berlangsung hingga 26 Oktober 2025, diikuti oleh ribuan atlet dari seluruh Indonesia.
SelengkapnyaAyo segera yang minat ingin mendaftarkan bantuan riset kolaboratif Lembaga Pengelola Dana Pendidikan-Kementerian Agama (LPDP-Kemenag) yang diberi nama MoRA The Air Fund, dibuka mulai 13 Oktober 2025.
SelengkapnyaHal ini dibahas bersama dalam Rapat Koordinasi Program Revitalisasi Tahap II di Jakarta, Senin (29/9/2025).
SelengkapnyaSebagai wujud rasa syukur sekaligus keprihatinan atas kondisi air yang semakin menurun kualitasnya akibat aktivitas tambang pasir di kawasan hulu.
SelengkapnyaBagaimana dengan Hari Ayah? Apakah turut dibuatkan acara serupa? Apakah keluarga di Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap kedua hari tersebut? Adakah perayaan serupa di Portugal?
SelengkapnyaAda banyak tempat wisata yang bisa dinikmati di Tuban. Beberapa destinasi merupakan tujuan wisata reliji. Baik dari kalangan muslim maupun agama lain.
Selengkapnya