Sinden Masa Kini Tak Cukup Bermodal Cantik Saja
Pesinden tidak ubahnya seorang bintang. Namun, selama ini popularitas Sang Bintang hanya bersifat lokal saja.
SelengkapnyaPesinden tidak ubahnya seorang bintang. Namun, selama ini popularitas Sang Bintang hanya bersifat lokal saja.
SelengkapnyaSeperti dikemukakan Eggi Sudjana, negara berdasar ketuhanan yang maha esa adalah isi uud 45 maupun uud 2002.
SelengkapnyaNamanya Wintang Dayinta Permana. Anak bungsu dari 2 bersaudara ini masih duduk di kelas 8 SMP Negeri 1 Pacitan (Jawa Timur).
SelengkapnyaIni sekadar catatan yang tidak penting. Tetapi cukup penting bagi admin website tercinta www.cowasjp.com, cak Ahmad Sukmana.
SelengkapnyaJelang tahun 2017, Bank Indonesia meluncurkan uang NKRI, tepatnya pada hari Senin (19/12/2016).
SelengkapnyaDarmono Saputro, dosen senior di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya sering dihinggapi rasa prihatin terhadap profesi sinden.
SelengkapnyaSimak saja dua foto yang menyertai tulisan ini: Nelson Mandela dan Eddy Rumpoko.
SelengkapnyaBisnis barbershop makin berkibar. Kebutuhan kaum pria menata rambut, semakin besar.
SelengkapnyaMeski banjir bandang yang melanda Kota Bima terjadi pada 21 dan 23 Desember 20l6 lalu, namun, sampai saat ini baru sekitar 65 persen sampah yang berhasil dibersihkan.
SelengkapnyaBanyak cara dilakukan oleh para pelaku usaha kuliner untuk terus menawarkan daya tarik dan menjaga loyalitas Pelanggannya.
Selengkapnya