Prof Provokasi
''Kenapa nama Anda Eighty?'' tanya saya. Tidak ada sedikit pun tanda-tanda Indo di wajahnyi.
Selengkapnya''Kenapa nama Anda Eighty?'' tanya saya. Tidak ada sedikit pun tanda-tanda Indo di wajahnyi.
SelengkapnyaTapi, lanjut Mahfud, betapa pun keputusan MK itu sudah terjadi. Putusan telah dijatuhkan. Hukum bersifat mengikat dan harus dilaksanakan. Masyarakat wajib menerima putusan itu.
SelengkapnyaLima tahun lalu saya naik kereta jenis ini. Dari Xinjiang. Ke Ganshu. Gerbongnya juga berkamar-kamar. Tidur sepanjang hari. Sepanjang malam.
SelengkapnyaTapi itu bukan luka politik. Sembuhnya cepat. Apalagi pakai obat. Bahkan luka di bibir saya pun ikut sembuh: kena gigit.
SelengkapnyaDulu, ketika masih ada penerbangan Nanhang (China Southern) Surabaya-Guangzhou, saya selalu pilih itu: Surabaya-Guangzhou-Tianjin. Berangkat pagi, tiba sore.
SelengkapnyaBaraclude harus diminum setiap hari. Pada jam yang sama.
SelengkapnyaPrabowo 37 persen, Ganjar Pranowo 35,2 persen, Anies Baswedan 22,7 persen.
SelengkapnyaTentu Pak Jokowi sendiri yang bisa menduga sempat ada luka atau tidak. Kalau ada, seberapa kedalaman luka itu.
SelengkapnyaDalam diskusi panjang itu, ada topik yang menarik: Pentingnya off taker dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat kurang mampu.
SelengkapnyaKetentuan itu ada di putusan MK sendiri. Yakni No 7 tahun 2013.
Selengkapnya