Cara Pembunuh Bikin Alibi
Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya kepada pers, Kamis (1/6) mengatakan, tersangka membunuh korban bermotif asmara.
SelengkapnyaKapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya kepada pers, Kamis (1/6) mengatakan, tersangka membunuh korban bermotif asmara.
SelengkapnyaDiduga, pentol bakso yang sudah dilesakkan pelaku ke kerongkongan, mecothot keluar lagi, tertahan di mulut korban.
SelengkapnyaKemudian mereka pisah rumah. Irfan menikah lagi. Sinta indekos di Mojosari (TKP pembunuhan). Buka praktik prostitusi online. Melayani tamu di situ.
SelengkapnyaPolisi meminta keterangan warga. Sedangkan, mayat dikirim ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Diperiksa tim forensik. Hasilnya, diumumkan polisi sangat minim, begini:
Selengkapnya"H (Heni) itu ikut di situ tidak kenal dengan si Permana, H itu di tempat yang tidak tepat karena pada saat selesai ngaji, Y itu kasih pesan (ke suami) "aku ditemeni H ya, ke tempat dia (Permana)."
SelengkapnyaAkhirnya, ditemukan dua tubuh wanita yang sudah meninggal. Dalam posisi bertumpuk, dicor. Kedua jenazah dikirim ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diotopsi.
SelengkapnyaMirisnya, para pelaku menggondol anak korban, bayi laki usia 18 bulan bernama Ahza. Bayi itu menangis, ditinggal sendirian di pos ronda, sekitar 150 meter dari tempat penangkapan para tersangka. Jabang bayi diamankan polisi, sebelum membekuk tersangka.
SelengkapnyaDi dalam rumah kontrakan, samar-samar polisi mencium bau busuk. Diamati lebih dalam, di kamar mandi ada dua boks plastik besar warna oranye. Polisi minta boks itu dibuka. Isinya potongan mayat Angela.
SelengkapnyaTim forensik kesulitan mengungkap identitas mayat. Diperkirakan, itu mayat wanita usia di atas 25. Sudah mati sekitar 1,5 tahun silam.
SelengkapnyaDirektur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi dalam keterangan pers, Kamis, 27 Oktober 2022 menjelaskan kronologi:
Selengkapnya