COWASJP.COM – Donald Trump dari Partai Republik akhirnya muncul sebagai pemenang pemilihan presiden Amerika Serikat. Ia secara mengejutkan mengalahkan kandidat lainnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dari Partai Demokrat.
Sebagaimana dilansir koran The Washington Post, Rabu (9/11), Trump mengumpulkan 276 electoral vote, meninggalkan Hillary yang meraih 218 electoral vote. Dengan angka ini berarti Trump telah melampaui ketentuan 270 electoral vote yang harus diraihnya untuk memenangkan pilpres.
BACA JUGA: Florida Juga Disikat Trump
Trump menjadi presiden ke-45 AS. Pemilu 2016 ini dinilai kalangan paling ketat, dan disebut sebagai pemilu paling memecah-belah sepanjang sejarah AS.
BACA JUGA: Trump Unggul Sementara
Dalam pidato kemenangannya, Trump mengakui adanya perpecahan tersebut. ’’Sekaranglah saatnya bagi Amerika untuk membalut luka perpecahan,’’ ujar Trump di depan para pendukungnya di New York, seperti dilansir kantor berita AFP.
’’Saya berjanji pada semua warga negara di tanah air kita bahwa saya akan menjadi presiden bagi semua warga Amerika,’’ tegas Trump. Para pendukung pun menyambutnya dengan sorak sorai.
Kemenangan ini mengejutkan, karena Hillary diperkirakan unggul dalam segala hal, khususnya pengalaman dalam pemerintahan AS. Ia dielu-elukan bakal menjadi presiden pertama wanita dalam sejarah AS, sebelum kalah dalam pemungutan suara.
Demikian pula, selama kampanye Trump kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang menuai kemarahan banyak pihak. Mulai dari ancamannya untuk melarang muslim masuk ke AS, mendeportasi para imigran ilegal, hingga mencabut sejumlah kesepakatan perdagangan bebas.
Dalam pidato kemenangannya, Trump tak lupa memuji Hillary atas dedikasinya pada publik selama bertahun-tahun.
’’Hillary adalah sosok yang sudah bekerja sangat lama dan sangat keras dalam kurun waktu panjang. Kita harus banyak berterima kasih untuk jasanya pada negara kita,’’ ujar Trump. (bik)