COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Erwan Widyarto
---------------------------------
PRESIDEN Joko Widodo langsung tancap gas. Begitu tiba di Manila, Jumat, 28 April 2017, Presiden melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte di Istana Malacañang. Pertemuan tersebut berlangsung produktif dan sangat bersahabat.
BACA JUGA: Konektivitas Davao City-Bitung Segera Terwujud
Dari Manila, Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengabarkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan Presiden Duterte menyaksikan penandatanganan sejumlah MoU atau nota kesepahaman.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Secretary of Transportation Filipina Arthur Tugade (Foto: istimewa)
MoU di bidang pertanian antara Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Pertanian Filipina Emmanuel Pino, serta penandatanganan deklarasi bersama terkait konektivitas antara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Secretary of Transportation Filipina Arthur Tugade.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa kedua Kepala Negara membahas upaya peningkatan kerja sama dalam berbagai bidang, di antaranya ekonomi dan perdagangan. Hal ini dikarenakan Filipina dianggap sebagai mitra strategis Indonesia, yang menggunakan produksi pesawat dan kapal buatan Tanah Air.
"Di sini tampak jelas kemitraan Indonesia dan Filipina yang kokoh di tengah situasi ekonomi dunia yang melesu. Kita masih bisa mencapai kenaikan perdagangan lebih dari 32 persen," ujar Retno Marsudi kepada para jurnalis usai pertemuan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: istimewa)
Lebih lanjut Retno menambahkan jika kedua negara juga membahas tentang perjanjian batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara Indonesia Filipina. Perjanjian tersebut telah memasuki tahap akhir penyelesaian ratifikasi sehingga diharapkan tahun ini landas kontinen dapat segera diselesaikan.
"Ini adalah bukti dari komitmen pemerintah untuk mengintensifkan negosiasi perbatasan maritim. Bukan hal yang mudah, tahun lalu kita ratifikasi dengan Singapura, tahun ini dengan Filipina, dan pada saat yang sama akan diselesaikan dengan pihak Vietnam," ungkap Menlu perempuan pertama Indonesia ini.
Tak lupa, kerja sama bidang maritim juga menjadi topik pertemuan bilateral kedua negara. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya menjaga perairan di wilayah kedua negara.
"Masalah trilateral, kedua presiden menekankan pentingnya keamanan maritim di wilayah Indonesia-Filipina," ucap alumnus Hubungan Internasional UGM ini. (*)