COWASJP.COM – BALIKPAPAN. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan telah menyiapkan konsesi untuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Tujuannya: NU bisa semakin memperkokoh kemandirian dan kewirausahaan sosialnya.
“Pemerintah siap memberikan konsesi yang besar sesegera mungkin. Tapi secara profesional. Saya sudah siapkan. Tidak mungkin saya memberikan ke NU yang kecil-kecil. Saya pastikan yang gede (besar),” kata Jokowi saat menghadiri pengukuhan PBNU 2022-2027 di Balikpapan Sport and Convention Center, Kalimantan Timur, Senin 31/1/2022.
Konsesi yang akan diberikan kepada NU itu juga menjadi bagian penting dari kebijakan transformasi yang sedang dilakukan pemerintah. Di antaranya, transformasi hijau yang berkelanjutan dan inklusif. Transformasi ekonomi digital, serta peningkatan kelas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.
Kepala Negara berharap, PBNU dapat memberikan dukungan kepada para aktivisnya. Agar mereka semakin giat mengisi berbagai forum dunia, di berbagai bidang. Baik di bidang keagamaan, sosial, kemanusiaan, ekonomi, kewirausahaan, dan pengembangan ilmu dan pengetahuan.
“Selamat berkhidmat menjalankan amanah kepengurusan. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dan kemudahan kepada seluruh jajaran pengurus dan seluruh bangsa Indonesia,” kata Presiden Jokowi kepada seluruh jajaran PBNU.
Tawaran pemberian konsesi dari Kepala Negara itu disambut baik oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Bersama seluruh jajaran pengurus, Gus Yahya siap melaksanakan program-program kerja sama dengan pemerintah.
“Kami, PBNU 2022-2027 siap melaksanakan amanah Presiden secara bertanggung jawab dan profesional,” kata Gus Yahya.
Pada kesempatan Pengukuhan PBNU sekaligus Peringatan Harlah Ke-96 NU itu, dilakukan penandatanganan kerja sama atau nota kesepahaman (MoU) antara PBNU denganmu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Nota kesepahaman itu berisi tentang pelestarian, pemulihan, serta pemanfaatan sumber daya hutan dan lingkungan hidup.
Gus Yahya juga menandatangani nota kesepahaman antara PBNU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam membangun sinergisitas program sektor kelautan dan perikanan.
“Di dalam rangkaian harlah ini, kami meresmikan nota kesepahaman dengan Kementerian LHK dan KKP. Nota kesepahaman itu adalah kesepakatan untuk melakukan kerja sama antara PBNU dengan kementerian-kementerian tersebut,” kata Gus Yahya.
Selanjutnya akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan berbagai pihak lain, baik pemerintah maupun swasta. Tujuan PBNU menggalang kerja sama itu adalah untuk melakukan agenda bersama secara nasional dan akan dijabarkan hingga ke tingkat cabang.
“Sejauh ini dari nota kesepahaman yang telah kita buat bersama sejumlah pihak termasuk dengan dua kementerian tadi, insyaAllah kita akan punya jabaran program yang bisa dilaksanakan. Setidaknya di 200 PCNU se-Indonesia,” kata Gus Yahya.
PBNU tak akan menunggu lama. Kerja sama dengan KKP akan langsung dilaksanakan pada pekan depan, 5 Februari 2022 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dengan meluncurkan program pengembangan kampung nelayan. Sedangkan kerja sama dengan KLHK akan mulai dijalankan di Muara Enim dan Palembang, Sumatera Selatan, pada 12 Februari 2022.
“InsyaAllah akan disusul agenda-agenda lain sebagai kerja sama dengan sejumlah pihak, karena kita memang memilih strategi ini. Sebagai upaya untuk memicu bergulirnya konsolidasi organisasi yang lebih komprehensif dan pemberdayaan seluruh jaringan NU baik PWNU, PCNU, MWCNU, dan nanti secara merata di seluruh Indonesia,” tutur Gus Yahya.(*)
