Bantuan Bencana: Mi Instan atau Alat Komunikasi?

Ubiqu, produk modem internet yang digunakan di pedesaan, pulau terpencil, tambang yang tak terjangkau jaringan kabel optik. (FOTO: Joko Intarto)

COWASJP.COM – ‘’Saya ingin menyumbang untuk korban bencana alam. Bagusnya apa ya? Mi instan atau pakaian?’’ tanya seorang donatur.

‘’Sudah banyak yang menyumbang makanan dan pakaian. Bagaimana kalau menyumbang alat komunikasi digital?’’ kata saya.

Donatur itu mungkin masih bingung. Membantu korban bencana alam kok bentuknya alat komunikasi?

Begini. Ketika terjadi bencana alam, hampir pasti akan terjadi masalah ini: Jaringan listrik padam. Komunikasi ambyar karena jaringan telepon dan internet pun ikut down.

Ambruknya infrastruktur komunikasi membuat pertolongan sulit dilakukan. Karena itu, pasukan penolong korban bencana sebaiknya melengkapi diri dengan peralatan catu daya listrik dan alat komunikasi yang tidak terhubung kabel dan bersifat portable. Mudah dibongkar-pasang dan dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan.

‘’Genset’’ tenaga surya merupakan sumber daya listrik yang sangat bermanfaat untuk mendukung posko pertolongan darurat. Saat ini sudah banyak tersedia di pasaran paket ‘’genset’’ ini. Mulai daya kecil hingga raksasa. 

Tipe ‘’genset’’ tenaga surya yang diperlukan adalah yang bisa menyimpan daya listrik sehingga bisa digunakan pada malam hari. Untuk siang hari, listrik dari panel surya bisa langsung dimanfaatkan melalui inverter.

Nah, dengan keberadaan ‘’genset’’ tenaga surya, semua perangkat elektronik bisa digunakan. Tentu sesuai kapasitas listrik yang dihasilkan ‘’genset’’ itu dan sesuai kapasitas ‘’aki’’ penyimpan strumnya.

jto-nyar.jpg

Lampu penerangan, laptop dan Ubiqu menjadi perangkat terpenting yang harus mendapat prioritas dalam pemakaian ‘’genset’’ tenaga surya. Semakin kecil daya yang dihasilkan, semakin prioritas sifatnya.

Ubiqu? Pernah mendengar nama ini sebelumnya? Ubiqu sebenarnya merk sebuah produk modem internet satelit. Produk ini banyak digunakan dalam digitalisasi di kawasan pedesaan, pulau terpencil, hutan dan tambang yang tak terjangkau jaringan kabel serat optik.

Di Jawa Tengah, saya melihat Ubiqu dipasang di beberapa lokasi pedesaan untuk menyediakan layanan internet murah bagi para pelajar di desa. Dua lokasi yang saya lihat ada di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
 
Untuk upload dan download data internet, Ubiqu mengandalkan sebuah antena dengan diameter sekitar 90 cm yang dipasang di tempat terbuka menggunakan tripod atau tiang dudukan. Posisinya diatur sedemikian rupa sehingga mengarah pada posisi satelit yang melayani transmisi data.

Dengan sebuah kabel LAN, router di dalam rumah bisa menyalurkan data dari antena tersebut ke semua gadget yang dipersiapkan. 

Mudah. Praktis. Murah. 

Dulu, sebelum ada Ubiqu, komunikasi di wilayah bencana hanya bisa dilakukan menggunakan telepon satelit. Sayangnya biaya komunikasi menggunakan telepon satelit sangat mahal. Tidak bisa digunakan untuk mengakses internet pula.

Semoga menginspirasi.(*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda