COWASJP.COM – Warga Jakarta kini parno. Di Cipinang Muara warga kumpul mengamati sebuah tas dari jarak jauh, Senin (19/12). Takut. Diduga isinya bom. Pasukan Gegana, Brimob Polri dikerahkan. Ternyata bukan bom.
***
KRONOLOGI diceritakan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, kepada pers, begini:
Senin, 19 Desember 2022 sekitar pukul 15.00. Lokasi di Jalan Cipinang Bali III RT 006 RW 013 Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Pria inisial NAU (32) berdiri di teras rumahnya. Kebetulan, melihat sepeda motor dikendarai seorang pria berhenti di ujung gang, dekat rumahnya.
Motor diparkir, pria berhelm turun. Berjaket hitam, celana hitam, menenteng tas jinjing warna biru. Ia jalan cepat. Ia meletakkan tas di ujung gang. Lalu cepat balik ke motor, tancap gas, pergi.
Lokasi tas berada sangat dekat rumah pria I (55). Tapi tidak di dalam halaman rumah.
NAU hendak menegur pria bermotor itu, tapi telat. Karena gerakannya begitu cepat. Tinggallah NAU mengamati tas itu dari jarak sekitar 10 meter.
Tas tidak selayaknya dibuang. Tidak jelek. Tapi juga tidak ditujukan ke siapa-siapa. Jadi sangat mencurigakan. NAU langsung lapor Ketua RT. Pak Ketua RT bersama warga, memeriksa tas.
Memeriksa bukan membuka tas, melainkan memandangi dari jarak sekitar 10 meter. Menjauhi rumah. Pak RT lalu lapor polisi.
Tim polisi tiba di lokasi sekitar pukul 17.00 meminta keterangan warga sebagai saksi mata. Mendengar kronologi cerita warga, polisi mengontak Tim Gegana Polri.
Tak lama, tim Gegana Polri dipimpin Dansubden Jibom, AKP Mujiadi tiba di lokasi. Mereka sudah berpakaian dan perlengkapan Jibom. Meminta keterangan para saksi, proses tas itu berada di situ.
Tim Jibom dengan berani mendekati tas. Tentu dengan pakaian standar pelindung bom. Tas dibuka menggunakan alat, bukan dengan tangan langsung. Proses membuka, pelan...
Isinya segera kelihatan. Ternyata pakaian. Dibongkar lebih dalam. Isinya dituang ke tanah. Isinya memang pakaian. Agak kumuh gitu. Mungkin pakaian bekas. Atau gombal.
Proses selesai. Warga bersorak. Entah sorak gembira, atau merasa gak seru. Cuma mereka yang tahu.
Tapi, mengapa warga begitu paranoid? Apakah mereka terpengaruh bom bunuhdiri pelaku Agus Sujatno (34) di Mapolsek Astana Anyar, Bandung pada Rabu, 7 Desember 2022? Tapi, itu kan bom panci? Masak, ini bom tas?
Mungkin pula warga ngeri, sekarang dekat Natal dan Tahun Baru. Biasanya teroris ngebom di hari-hari begini. Tapi, masak teroris ngebom di gang sempit, rumah warga sederhana? Buat apa? Bukankah teroris juga orang-orang sederhana? Tak mungkin orang kaya.
Tapi jelas, warga Cipinang ngeri pada tas itu. Kebetulan ada yang nge-prank mereka, membuang tas.
Warga tak perlu khawatir soal keamanan. Polda Metro Jaya menurunkan 8.000 pasukan pengaman Nataru, Natal dan Tahun Baru. Menyebar se Jakarta. Sejak 22 Desember 2022 besok sampai 3 Januari 2023.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan kepada pers mengatakan:
"Kita siapkan delapan ribu pasukan lebih, ya... Disebar dari kepolisian di seluruh wilayah Jakarta."
FOTO: tangkapan layar YouTube voidotid.
Polisi disebar menjaga gereja, lokasi hiburan dan titik-titik rawan kejahatan di Jakarta. Sedangkan, secara nasional Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kepada pers, menyiapkan 166 ribu pasukan gabungan TNI Polri.
Kapolri: "Saya kira secara menyeluruh 166 ribu orang yang diturunkan melaksanakan kegiatan pengamanan. Selama sebelas hari sejak 22 Desember 2022."
Masih ada tambahan secara nasional 200 ribu Banser NU yang akan dikerahkan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Karena, diperkirakan jumlah orang yang bergerak di hari-hari Nataru jauh lebih banyak dibanding tahun lalu.
Menteri Yaqut: ,"Pelaksanaan ibadah juga tidak ada pembatasan. karena menurut instruksi Kemendagri, PPKM sudah level 1 di semua wilayah. Artinya sudah dilakukan kebebasan-kebebasan yang terukur."
Terukur dalam arti, gereja boleh diisi 100 persen, tidak lebih. Artinya dilarang meluber.
Densus 88 Anti-teror sudah pasti termasuk dalam pasukan pengaman Nataru. Densus 88 sudah menangkap 11 terduga teroris di wilayah Sumatera, Sabtu (19/12). Jadi, warga tidak perlu khawatir keamanan di Nataru.
Peristiwa buang tas di Cipinang, mungkin cuma tindakan iseng, ngompori warga melakukan tindak kejahatan. Berarti ada sedikit orang tukang ngompori situasi. Dengan bom gombal. (*)