COWASJP.COM – Dua cewek di Tuban, Richi, 23, dan temannyi menggagalkan pencurian motor. Mereka menarik motor yang dicolong MI, 24, akibatnya Richi jatuh, bangkit lagi, menarik lagi dan jatuh lagi. Pada jatuh ke dua dia teriak maling. Akhirnya warga mengeroyok si maling.
***
AKSI heroik itu terjadi di Jalan Letda Sutjipto, Tuban, Kamis (6/7) pukul 14.30 WIB. Tepatnya, di halaman parkir kantor notaris. Sedangkan Richi bekerja di kantor notaris itu.
Kantor notaris itu di pinggir jalan ramai. Tanpa pagar halaman. Malah, halaman menyatu dengan trotoar. Di halaman yang mepet trotoar itulah ada deretan motor tamu diparkir.
Richi kepada wartawan menceritakan, awalnya ia curiga pada seorang pria yang mondar-mandir di depan kantornya. “Ia mondar-mandir sambil melirik salah satu dari deretan motor parkir,” ujar Richi.
Gerak-gerik pria itu kelihatan jelas dari dalam kantor berdinding kaca. Sebaliknya, dari arah luar, orang tidak bisa melihat ke dalam kantor, karena silau oleh pantulan matahari pada kaca.
Kecurigaan Richi terbukti. Si maling membobol kunci motor N-Max nopol S 6018 HE. Pembobolan kunci stang dan kontak cuma dalam hitungan detik. Jebol. Tapi pada saat bersamaan Richi menghambur keluar kantor.
Di saat maling menstarter motor, Richi memegang besi bagian belakang jok. Dia menarik sekuat tenaga. Tarik-menarik. Mendadak ada pejalan kaki wanita yang ikut membantu Richi, menarik motor.
Motor digas maling, Richi jatuh. Tapi motor tak bisa melaju karena masih ada satu wanita itu yang menahan. Richi bangkit, menarik motor lagi. Tapi karena posisi jelek, dia jatuh lagi.
Saat itulah Richi teriak sekerasnya: “Maling…”
Warga pejalan kaki segera mengepung si maling. Sebagian orang menahan motor. Maling panik, meninggalkan motor, hendak kabur. Tapi ia sudah terkepung. Ditangkap warga, lalu dihajar.
Saat itu mobil dinas polisi lewat, langsung berhenti di dekat kerumunan massa menghajar maling. Dua polisi turun dari mobil, berjuang keras mengamankan maling dari amuk massa. Maling bisa diamankan, langsung dibawa ke Mapolres Tuban.
Kabag SDM Polres Tuban, Kompol Musa Bahtiar kepada wartawan membenarkan pengamanan pelaku.
"Ya, tadi ada anggota ngabarin saya. Sekitar pukul 14.30 WIB kejadiannya. Pas dia melintas di jalan bawa mobil dinas, ada maling motor digebuki massa. Terus diamankan. Sudah dibawa ke reskrim pelakunya.”
Kasi Humas Polres Tuban, Iptu Jamhari kepada wartawan, Jumat (7/7) mengatakan, pelaku MI sudah berstatus tersangka dan ditahan. MI warga Desa Tambaklekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Ternyata ia residivis pencuri motor.
Iptu Jamhari: “Berdasar penyidikan, tersangka sudah lima belas kali mencuri motor. Tiga belas di antaranya berlokasi di berbagai titik di Tuban. Lokasi lain di Gresik dan Lamongan. Kejadian itu yang ke enam belas. Tersangka juga pernah dihukum penjara.”
Polres Tuban menghormati warga yang sudah berusaha menggagalkan pencurian itu. Tanpa upaya keras warga, pencurian pasti sudah terjadi. Tapi polisi juga mencegah warga main hakim sendiri. Meski, tersangka sudah babak belur.
Kasus itu viral di medsos. Tidak ada video aksi Richi menarik motor. Mungkin tak ada yang sempat merekam. Adanya video saat maling dikerumuni, dipukuli massa. Warganet memuji sikap berani Richi. Wanita satu lagi tak diketahui identitasnya.
Wanita melawan penjahat, memang jarang. Pria pun jarang. Karena tindakan itu berisiko tinggi. Biasanya maling motor bersenjata. Juga berkelompok. Minimal dua. Keberanian Richi menakjubkan. Berkebalikan dengan anjuran menghadapi maling dan begal: Jangan dilawan langsung, bisa bahaya.
Dikutip dari Reader's Digest, Selasa, 14 Februari 2023 berjudul “I’m a Mugger, Here’s How to Outsmart Me” mengajarkan itu. Sebaiknya maling dan begal jangan dilawan langsung. Berhadap-hadapan. Boleh melawan tidak langsung. misal , lapor polisi. Tapi di kasus Richi, seandainya lapor polisi, sudah telat.
Reader’s Digest melaporkan, berdasarkan Program Pelaporan Kejahatan FBI (Federal Bureau of Investigation), sepanjang 2017 ada 319.356 kasus maling, begal dan perampokan di Amerika Serikat (AS). Sekitar 37 persen terjadi di sekitar jalan raya.
Di situ ditampilkan profil begal AS terkenal, David Solano, 35. Berdasar catatan FBI, Solano sudah membegal sekitar 100 orang korban, sebagian dibunuh. Solano kini menghuni Penjara Fishkill di New York, menjalani hukuman 25 tahun sejak 2017.
Solano sering diwawancarai wartawan, mengungkap pemikiran penjahat terhadap korban. Kata Solano, itu ia ungkapkan karena ia sudah tobat, dan ia berharap itu berguna bagi masyarakat agar waspada supaya tidak jadi korban kejahatan. Dan, Reader’s Digest mengutip, dengan pesan: “Ini pengakuan langsung dari mulut perampok. Agar Anda terhindar jadi korban kejahatan.”
Ada 18 item yang diungkap Solano. Panjang dan rinci. Mulai dari perencanaan pembegal sebelum beraksi, pemilihan korban yang jadi target, strategi pelaksanaan perampokan, beberapa variasi pelaksanaan disesuaikan situasi dan kondisi, sampai rencana pelarian.
Disarikan dari pengakuan Solano, ada sembilan hal yang perlu diketahui publik, agar jangan jadi korban perampokan.
1) Jika Anda dirampok, patuhi. Solano mengatakan, ia memburu harta, bukan nyawa. Kecuali jika kepepet. Karena Solano selalu bersenjata (pistol).
Solano mengatakan, perampokan dimotivasi oleh keserakahan, bukan kekerasan. Kecuali keadaan terpaksa. Artinya, daripada perampok yang mati, lebih baik korban yang mati.
2) Jangan sendirian. “Sendirian” adalah kriteria pertama Solano memilih target. Sebelum ia menentukan kriteria lain, seperti gender, usia, bentuk fisik, apa pun.
Sebaliknya, berada di tengah keramaian cuma rentan terhadap pencopet. Barang dicopet hilang, tapi tidak membahayakan jiwa.
3) Hindari daerah terpencil. Terkadang berjalan sendirian tidak terhindari. Jika demikian, lebih baik melakukannya di area yang cukup terang dan banyak pejalan kaki. Solano menghindari banyak pejalan kaki.
4) Rencanakan pelarian Anda sendiri. Jangan naik kereta bawah tanah yang kosong. Menurut survei terhadap ratusan perampok yang dipenjara negara bagian New York dan New Jersey, mereka paling suka kereta yang sepi penumpang. Dua-tiga orang di satu gerbong. Karena di situ perampok merasa sebagai tempat kerjanya.
Jika Anda terpaksa berada di gerbong yang sepi, sebaiknya cepat pindah ke gerbong lain yang ramai.
5) Malam hari adalah waktu perampok. Menurut Solano, ia selalu bekerja malam hari. Mulai dari pukul 6 sore hingga tengah malam dan seterusnya, selama hari gelap.
Namun, Anda dapat meningkatkan peluang untuk tidak menjadi target jika Anda tetap berada di sekitar orang lain.
6) Jangan terlihat mencolok. Solano cuma mencari target yang mencolok. Misal, pakai pakaian mahal, iPhone, atau perhiasan. Sebab dugaan Solano, orang yang mencolok, selain membawa barang-barang mahal, juga pasti punya duit di dompet.
Solano menghindari orang yang kelihatan pulang dari gym. Karena, orang ke gym jarang membawa uang banyak. Juga tidak membawa barang berharga saat berolahraga.
7) Waspadai orang yang menanyakan waktu (jam). Solano biasa mendekati korban dengan bertanya waktu. Pada saat itu ia sedang menimbang-nimbang, apakah itu korban potensial atau bukan. Solano bisa menilai itu, karena berjarak sangat dekat dengan calon korban.
8) Kenali kerentananmu sendiri. Jika pria bertubuh kurus, sebaiknya pakai jaket supaya tampak besar. Sebagai predator, perampok akan memilih calon korban yang kelihatan rentan.
Tapi, Solano menghindari korban wanita. Sebab, suaranya nyaring kalau berteriak. Dan, wanita gampang berteriak. Perampok ingin bekerja sepi.
9) Jangan mengandalkan kamera pengintai. Berdasar riset, pembegal atau perampok tak peduli CCTV. Tapi mereka sudah menutupi wajah dengan topi dan masker terkait COVID-19.
Wejangan Solano kurang cocok dengan kasus Richi. Antara lain, maling melakukan di keramaian trotoar, di sore hari yang banyak orang. Tapi di kasus itu, bisa dilakukan di keramaian. Sebab, khalayak tidak tahu, motor yang diambil milik siapa?
Perlawanan Richi tepat, meski butuh keberanian. Perlawanan Richi langsung disaksikan banyak orang. Teriakan Richi sebagai penegasan, bahwa yang dia lawan adalah maling motor.
Richi bisa jadi contoh masyarakat jika menjumpai hal yang sama, setelah analisis situasi kondisi sekitar TKP. Harus berani. Menggagalkan kejahatan. (*)