COWASJP.COM – DUA desa wisata di DIY masuk 50 besar ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) yang digelar Kemenparekraf. Kedua desa wisata itu adalah Desa Wisata Jatimulyo (Kulonprogo) dan Desa Wisata Krebet (Bantul). Kedua desa wisata tersebut sudah dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno.
Selain ADWI, ada lagi yang ditunggu oleh desa-desa wisata dan kampung wisata di DIY. Yang konon hadiah utamanya lebih besar dari ADWI. Apa itu?
Ya benar. Lomba Desa/Kampung Wisata DIY.
Siapa yang akan jadi juaranya? Semuanya sedang menunggu. Terutama desa/kampung wisata yang telah dinilai oleh Tim Juri.
Tim Juri Lomba Desa/Kampung Wisata DIY 2024 memang telah selesai melakukan penilaian. Mereka sudah berkeliling ke-lima Kabupaten/Kota se-DIY. Menginap dan merasakan paket wisata yang dikemas oleh Desa/Kampung Wisata peserta lomba.
Tim juri diketuai oleh GKR Bendara. Mereka datang sebagai wisatawan yang memesan paket live in di desa/kampung wisata. Tidak mengaku sebagai juri agar desa/kampung wisata yang dinilai tidak memoles diri secara instan dan menyiapkan upacara penyambutan berlebihan.
Kepala Bidang SDP Dinas Pariwisata DIY Siti Inganati yang mewakili Kepala Dinas Pariwisata DIY mengatakan tim penilai ingin melihat keseharian desa wisata dalam menyambut wisatawan/tamu. Bukan desa wisata yang disulap mendadak karena ada penilaian. Pola ini sudah dimulai sejak lomba desa wisata tahun 2023.
"Bahkan penilaian terhadap peserta lomba sudah dimulai saat tim kami melakukan reservasi. Bagaimana respons mereka, bagaimana kecepatan melayani dan kejelasan memberikan keterangan terhadap calon tamu, sudah menjadi catatan tim juri, " ujar perempuan yang biasa disapa Inge ini.
Selain GKR Bendara, tim juri lainnya adalah Bobby Ardyanto Setya Aji, Ike Janita Dewi, Ani Wijayanti, Esty Cemporaningsih, Tri Hardjono, Erwan Widyarto, Yitno Purwoko, dan Fian Damasdino. Mereka telah menilai Desa Wisata Deksa (Kulonprogo), Desa Wisata Krebet (Bantul), Kampung Wisata Prenggan (Kota Yogya), Desa Wisata Sembrani Watusigar (Gunungkidul) dan Desa Wisata Nganggring (Sleman).
Pada bulan Juli, seluruh desa/kampung wisata peserta lomba sudah dinilai. Kini, saatnya menunggu desa/kampung wisata mana yang menjadi terbaik pada tahun 2024 ini. Siapa juaranya?
"Tunggu saja. Insya Allah pemberian hadiah Lomba Desa/Kampung Wisata ini akan dilakukan pada 20 Agustus 2024 di Royal Ambarrukmo Hotel pukul 09.00 WIB," tambah Inge yang selama penjurian ikut menginap di desa/kampung wisata yang dinilai.
Selain awarding, acara tersebut juga akan diisi dengan pameran potensi desa/kampung wisata di DIY. Diharapkan kesempatan ini dimanfaatkan oleh desa/kampung wisata menjadi ajang promosi dan mengenalkan potensi yang mereka miliki. "Monggo, silakan kalau ada warga masyarakat yang ingin datang dan melihat," harap Inge.
Para juri bersiap menikmati arung jeram di Desa Wisata Deksa, Kulonprogo.
Saat ini masing-masing anggota Tim Juri sedang merekap hasil penilaiannya. Tim Juri kemudian melakukan pertemuan untuk mengompilasi, mendiskusikan dan menggodok hasil penilaian mereka. "Tanggal 20 Agustus baru diumumkan. InsyaAllah Gubernur DIY Hamengku Buwono X hadir, " tandas Inge.
Dua desa wisata di DIY masuk 50 besar ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) yang digelar Kemenparekraf. Kedua desa wisata itu adalah Desa Wisata Jatimulyo (Kulonprogo) dan Desa Wisata Krebet (Bantul). Kedua desa wisata tersebut sudah dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno.
Selain ADWI, ada lagi yang ditunggu oleh desa-desa wisata dan kampung wisata di DIY. Yang konon hadiah utamanya lebih besar dari ADWI. Apa itu?
Ya benar. Lomba Desa/Kampung Wisata DIY.
Siapa yang akan jadi juaranya? Semuanya sedang menunggu. Terutama desa/kampung wisata yang telah dinilai oleh Tim Juri.
Tim Juri Lomba Desa/Kampung Wisata DIY 2024 memang telah selesai melakukan penilaian. Mereka sudah berkeliling ke-lima Kabupaten/Kota se-DIY. Menginap dan merasakan paket wisata yang dikemas oleh Desa/Kampung Wisata peserta lomba.
Tim juri diketuai oleh GKR Bendara. Mereka datang sebagai wisatawan yang memesan paket live in di desa/kampung wisata. Tidak mengaku sebagai juri agar desa/kampung wisata yang dinilai tidak memoles diri secara instan dan menyiapkan upacara penyambutan berlebihan.
Kepala Bidang SDP Dinas Pariwisata DIY Siti Inganati yang mewakili Kepala Dinas Pariwisata DIY mengatakan tim penilai ingin melihat keseharian desa wisata dalam menyambut wisatawan/tamu. Bukan desa wisata yang disulap mendadak karena ada penilaian. Pola ini sudah dimulai sejak lomba desa wisata tahun 2023.
"Bahkan penilaian terhadap peserta lomba sudah dimulai saat tim kami melakukan reservasi. Bagaimana respons mereka, bagaimana kecepatan melayani dan kejelasan memberikan keterangan terhadap calon tamu, sudah menjadi catatan tim juri, " ujar perempuan yang biasa disapa Inge ini.
Selain GKR Bendara, tim juri lainnya adalah Bobby Ardyanto Setya Aji, Ike Janita Dewi, Ani Wijayanti, Esty Cemporaningsih, Tri Hardjono, Erwan Widyarto, Yitno Purwoko, dan Fian Damasdino. Mereka telah menilai Desa Wisata Deksa (Kulonprogo), Desa Wisata Krebet (Bantul), Kampung Wisata Prenggan (Kota Yogya), Desa Wisata Sembrani Watusigar (Gunungkidul) dan Desa Wisata Nganggring (Sleman).
Mengawinkan semangka
Pada bulan Juli, seluruh desa/kampung wisata peserta lomba sudah dinilai. Kini, saatnya menunggu desa/kampung wisata mana yang menjadi terbaik pada tahun 2024 ini. Siapa juaranya?
"Tunggu saja. Insya Allah pemberian hadiah Lomba Desa/Kampung Wisata ini akan dilakukan pada 20 Agustus 2024 di Royal Ambarrukmo Hotel pukul 09.00 WIB," tambah Inge yang selama penjurian ikut menginap di desa/kampung wisata yang dinilai.
Selain awarding, acara tersebut juga akan diisi dengan pameran potensi desa/kampung wisata di DIY. Diharapkan kesempatan ini dimanfaatkan oleh desa/kampung wisata menjadi ajang promosi dan mengenalkan potensi yang mereka miliki. "Monggo, silakan kalau ada warga masyarakat yang ingin datang dan melihat," harap Inge.
Saat ini masing-masing anggota Tim Juri sedang merekap hasil penilaiannya. Tim Juri kemudian melakukan pertemuan untuk mengompilasi, mendiskusikan dan menggodok hasil penilaian mereka. "Tanggal 20 Agustus baru diumumkan. InsyaAllah Gubernur DIY Hamengku Buwono X hadir, " tandas Inge. (*)