Melesat di Tengah Badai
Ini tulisan kami pada 2006. Dimulai dari Rabu 15 Februari 2006. Batavia Air yang kami tumpangi dari Bandara Juanda baru saja landing di Bandara Soekarno-Hatta. Waktu menunjukkan pukul 17.45 WIB.
SelengkapnyaIni tulisan kami pada 2006. Dimulai dari Rabu 15 Februari 2006. Batavia Air yang kami tumpangi dari Bandara Juanda baru saja landing di Bandara Soekarno-Hatta. Waktu menunjukkan pukul 17.45 WIB.
SelengkapnyaSuara sholawat, tahmid, dan dzikir terus menggema di lingkungan Desa Jati, Udanawu . Kamis malam 28 Juli 2016.
SelengkapnyaMencari lokasi kuliner di Kota Surabaya merupakan hal yang menyenangkan. Pasalnya banyak tempat kuliner yang bakal memanjakan lidah.
SelengkapnyaAlegori Hartoko. Sebagai reporter --‘kota Surabaya’--di Harian Jawa Pos, Hartoko tahun 1996-an, tergolong wartawan yunior JP cukup produktif.
SelengkapnyaBangun tidur dari kursi di lobi TBS, kira-kira pukul lima pagi. Bukan tidur, lebih tepatnya menutup mata.
SelengkapnyaJagat jurnalistik olahraga kehilangan salah seorang wartawan terbaiknya, yaitu Kholili Indro atau biasa disapa KO. Itu kode yang dipakai dalam setiap tulisannya di Jawa Pos (JP).
SelengkapnyaAwal Februari lalu adalah pertemuan saya yang pertama dengan Hartoko Ariputro setelah tahun 1995 kami berpisah.
SelengkapnyaSebanyak 7500 karyawan kopi Kapal Api dan keluarganya memadati Gedung JX International, Surabaya.
SelengkapnyaMeninggalkan Hatyai, Thailand, sekitar pukul 11.55. Berarti saya berada di Hatyai tidak lebih dari tiga jam. Mulai dari kedatangan bus pukul 09.30 sampai keberangkatan bus.
SelengkapnyaJelang sore, lobby Hilton Singapore ramai. Ratusan orang lalu-lalang. Sebagian minum kopi di lounge, atau bergerombol di front desk recepsionist.
Selengkapnya