Ekspedisi Batin (8): Menggapai Purnama Hati dan Jiwa
odok sana sini dengan argumennya masing-masing
Selengkapnyaodok sana sini dengan argumennya masing-masing
SelengkapnyaDalam seharian Ramadan hari keenam kemarin, peristiwa sawang sinawang ini penulis alami. Saat silaturahim dan bertegur sapa ke beberapa teman. MasyaAllah!
SelengkapnyaNuansa ini bagaikan oase di tengah padang pasir kehidupan; menyuguhkan air kebijaksanaan yang mampu meredakan dahaga rohani.
SelengkapnyaDalam lipatan waktu suci ini, manusia diajak untuk merenung.
SelengkapnyaLayaknya sang pelaut yang belajar mengarungi ombak, Ramadan mengajak untuk berlayar di lautan diri.
SelengkapnyaIni adalah perjalanan untuk menemukan esensi yang paling dalam dari eksistensi.
SelengkapnyaDalam kesunyian, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu mulai terungkap.
SelengkapnyaPerjalanan ini dimulai saat fajar menyapa, saat cahaya pertama membelah kegelapan
SelengkapnyaKembali ke laptop. Cara membuat nasi porang sangat mudah.
SelengkapnyaMengapa Angger Dimas mengatakan, bahwa anaknya meninggal bukan karena tenggelam melainkan ditenggelamkan?
Selengkapnya