Peristiwa tragis robohnya musalla di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, merupakan duka mendalam bagi keluarga, pesantren, dan bangsa Indonesia.
Momen ini menguatkan spirit pengabdian dan ukhuwah dalam bingkai keilmuan dan keimanan. Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo, p
Hingga hari kedelapan pencarian, 54 orang meninggal termasuk beberapa yang hanya ditemukan bagian tubuhnya, sementara 104 orang selamat dan 13 masih dalam pencarian.
Kegiatan ini adalah manifestasi kepedulian dan doa yang melintasi benua, memperkuat keyakinan bahwa setiap amal dan doa akan terus mengalir tanpa batas waktu dan ruang.
Satgas NU Peduli untuk Penanganan Musibah Al-Khoziny digandeng Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Polda Jatim untuk membantu pelaksanaan shalat jenazah dan mengantar jenazah ke rumah duka menggunakan ambulans Lazisnu Jatim sejak Sabtu
Tim SAR gabungan terus berjuang tanpa henti. Pada Minggu, 5 Oktober 2025, mereka berhasil mengevakuasi dua korban pada pukul 10.52 dan 11.45 WIB dari sektor A2.