Dari Jakarta Bawa Koki dan Tukang Batu (2-Habis)

Penulis lagi mejeng di Monumen Big Band yg gak jauh dari rmh Probosutedjo. (Foto:dok/CoWasJP.Com)

COWASJP.COM – style="text-align:center"> 

Rumah mewah Probosutedjo di London memang multifungsi. Di rumah ini, Probo bisa menyalurkan semua hobinya, memasak, menulis, sampai urusan bisnis. Disinilah sering berlangsung pertemuan bisnis pengusaha papan atas dari berbagai negara.

 

C A T A T A N: UMAR FAUZIAJA

---------------------------------------------

RUMAH rumah Probo ini memang  lebih sering dipakai kepentingan bisnis. Selama tinggal di rumah di London ini, Probosutedjo melakukan banyak aktivitas. Dia sering disertai rekanan bisnis dan konco konco dekatnya dari Jakarta. Mereka semua tinggal cukup lama di rumah ini.

Diantara kroni Probo, yang selalu setia mendampingi kemana saja dia pergi adalah Tri Widodo (orang kepercayaan Probo dalam menggerakkan roda bisnis di Jakarta). Rami Kuwatly (menantu berkebangsaan Kuwait), Benny Maililuly (sdh almarhum) adalah pengelola Klub Tenis Mercu Buana.

Arbi (kepala rumah tangga), Tanto (putra Probo) dan Alm Lukman Harun (Ketua PP Muhammadiyah).

cak-umar-duaBpveH.jpg

Rumah mewah Probosutedjo di London. (Foto: dok/CoWasJP.Com)

Seminggu menjelang kehadiran rombongan Probo, keluarga dekat dan beberapa mahasiswa yang sudah tinggal lama di London mulai tampak sibuk. Secara tidak langsung mereka sudah membagi tugas. Mulai menata lagi ruangan agar tampak asri hingga menyediakan sejumlah makanan kecil kegemaran Probo.

Probo selalu hadir lengkap dengan segenap pengikutnya. Begitu tiba di London, bukan hanya pengikut penting yang menyertai tapi juga sejumlah tukang batu, tukang masak dan tukang cuci pakaian. Rombongan diterbangkan dengan Brithis Airways langsung dari Jakarta.

Setelah rombongan beristirahat sejenak, tak lama kemudian sebuah limusin warna hitam lengkap dengan sopirnya (warga negara Inggris) siap menunggu di halaman parkir depan rumah. Ternyata rental mobil mewah yang sudah menjadi langganan Probo dikontak beberapa hari sebelumbya, sebelum rombongan Probo tiba di London. Konon mobil mewah tersebut disewa keluarga Probo dengan biaa 1000 Poundsterling (sekarang skitatar 17 juta rupiah) per hari. Waktu itu Probo tinggal 2 minggu di London.

PUNYA HOBI MASAK KEPALA IKAN SALMON 

umar-tiga-oksVCyr.jpg

Keluarga besar (yg tengah Ny. PROBO) di halaman belakang rumah di London. (Foto: dok/ CoWasJP.Com)

Awalnya, saya hanya melihat Probo tampak asyik bermain gaple sambil bersenda gurau bersama rekan-rekannya di ruang tamu. Saat itu, Probo bermain sambil nonton TV yang menyangkan siaran langsung babak penyisihan turnamen tenis Wimbledon. Sesekali, Probo keluar rumah bersama rekan-rekan dekatnya dengan mengendarai limusin berkeliling kota London.

Menginjak hari ke-3 kehadiran rombongan Probo, saya baru sadar bahwa Probo tidak sekedar bersantai di rumah mewah itu. Tetapi benar-benar melakukan lobi-lobi bisnis.

Suatu hari, saya diajak oleh Lukman Harun dan Hamim Syaaf (staf KBR I yang tinggal di rumah Probo) jalan melihat pusat keramaian di jantung kota London, Oxford Street. Di tengah-tengah perjalanan dengan menggunakan taksi agrometer, mobil diminta singgah di sebuah hotel yang tidak terlalu besar di kawasan Hi Park. Karena saya hanya menemani, saya tidak banyak tanya saat mobil singgah di hotel. Saya bersama Hamim hanya bisa menunggu di ruang lobi hotel,  sementara Lukman Harun tampak mengadakan pembicaraan serius dengan petugas reception.

Saya baru tahu kemudiam bahwa Lukman ditugasi Probo untuk menjemput seseorang di hotel tersebut. Ternyata, orang yang dicari adalah pengusaha dari Arab Saudi yang sudah janji bertemu dengan Probo untuk urusan bisnis. Sayang, orang yang dijemput Lukman sudah tidak ada di tempat sehingga kami bertiga melanjutkan perjalanan menuju Hotel Hilton, tempat Probo dan rekan bisnisnya mengadakan pembicaraan.

Di Hotel Hilton, kembali saya hanya diperintah untuk duduk manis di ruang lobi ditemani Hamim. Saya dan Hamim sengaja diberikan minuman kaleng dan makanan kecil dengan maksud agar saya tidak bergerak kemana-mana. Tapi, saya mendengar bahwa rombongan Probo dengan tamu dari Saudi sedang mengadakan pembicaraan serius. Namun, saya tidak tahu di lantai berapa tepatnya mereka menjalin hubungan bisnis.

Yang saya ingat, Dubes RI untuk Kerajaan Inggris - waktu itu dijabat Fany Habibie, adik kandung Presiden Habibie - tampak hadir belakangan untuk terlibat dalam pertemuan penting itu.

Oleh Lukman Harun, saya diminta untuk tidak banyak tanya tentang pertemuan itu. "Jangan diberitakan dulu karena kita belum tahu apa hasil pertemuan tersebut," celetuk Lukman, sambil berbisik-bisik bahwa pertemuan rahasia tersebut membicarakan masalah sekitar kerja sama pengolahan minyak mentah Indonesia-Saudi yang oleh Probo akan dilaksanakan di daerah Pasuruan, Jatim. Pertemuan belum selesai, saya diajak Lukman pulang ke rumah Probo di kawasan Putney Hill.

Selain lincah bernisnis, Probo ternyata punya hobi yang agak nyeleneh, yaitu gemar memasak. Di rumahnya yang lengkap dengan fasilitas dapur, Probo sering unjuk kebolehan di depan rekan-rekannya dengan menghidangkan menu masakan yang dia olahnya sendiri. Gulai kepala ikan salmon adalah salah satu menu favorit masakan Probo yang selalu di santap habis oleh rekan-rekannya dalam hidangan santap malam.

Saat memasak, penampilan Probo tak ubahnya seperti koki profesional. Atribut juru masak pun tak ketinggalan, seperti celemek yang menutup tubuh bagian depan, sarung tangan, dan topi berukuran tinggi warna putih. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda