COWASJP.COM – “Airrrr....! "
"Kita Muliakan!”
“Sungaiiiii...!"
"Kita Lestarikan”
Yel-yel heboh itu menggema di lapangan tengah Youth Center yang berada di arah barat Terminal Jombor, Minggu (28/8) sore. Ratusan pelajar dan pramuka dari seluruh DIY yang mengikuti Jambore Sungai 2016 membentuk lingkaran di tepi lapangan. Lewat pengeras suara, seorang fasilitator memandu yel-yel cinta sungai itu.
Setelah meneriakkan yel-yel, para pelajar dan pramuka tersebut juga menjawab tantangan untuk menjadi pegiat sungai yang melestarikan lingkungan sekitar sungai. “Andalah generasi penerus yang bisa menjagi sungai tetap bersih dan sehat. Kami-kami ini sebentar lagi sudah harus digantikan. Kalian yang menjadi penerus. Kalian siappp?” teriak Y. Rujianto.
Teriakan pegiat sungai dari Komunitas Kali Boyong Selatan (KKBS) itu disambut teriakan, “Siappp!” oleh ratusan pelajar dan pramuka. Setelah itu, mereka pun bernyanyi bersama. Lagu “Lestari Alamku” dari Gombloh pun mengalir.
KADER BARU: Para peserta mengikuti upacara penutupan Jambore Sungai DIY 2016. (erwan w/cowasjp)
Itulah suasana yang terbangun menjelang penutupan Jambore Sunga DIY 2016. Usai meneriakkan yel-yel dan menyanyi, mereka pun mengikuti upacara penutupan dengan khidmad. Di akhir acara, mereka membubuhkan tanda tangan di selembar kain putih. Tanda tangan ini menjadi komitmen untuk menjaga, merawat dan melindungi sungai beserta biota dan vegetasinya.
Ya, selama dua hari, Sabtu-Minggu (27-28 Agustus) mereka menggelar sejumlah kegiatan. Mulai dari seminar, Sekolah Sungai, mancing bersama, lomba mewarnai, hingga pameran. Semua kegiatan tersebut bermuara pada satu tema: “Ayo Ngopeni Kali.”
SEJALAN : Plt Sekda DIY Ir. Rani Sjamsinarsi MT menanam pohon sebagai penanda pembukaan Jambore Sungai DIY 2016 di halaman Youth Center, Yogya. (cowasjp)
Gubernur DIY Hamengku Buwono X dalam sambutan yang dibacakan oleh Plt Sekda DIY Ir.Rani Sjamsinarsi,MT menegaskan jika sungai diopeni, terawat dan terjaga kebersihannya pasti akan membawa dampak positif bagi masyarakat yang hidup di sekitarnya. “Akan dapat menghindarkan diri dari risiko banjir dan akan membuat para penghuninya nyaman, yang akhirnya akan dapat mendatangkan devisa bagi industri pariwisata di sekitar bantaran sungai,’’ tegasnya.
Gubernur pun mengapresiasi kegiatan perdana yang digelar AKSY (Asosiasi Komunitas Sungai Yogyakarta) ini. “Sungguh saya merasa bangga dan salut dengan kelompok-kelompok pecinta dan pelestari sungai ini, karena perannya sangat berarti dalam kegiatan pelestarian,’’ tegas HB X.
SAHABAT SUNGAI : Ketua AKSY Endang Rohjiani (kanan) bersama Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Drs Kunto Riyadi MPPM (berbatik) dan Ketua Panitia Jambore Sungai DIY 2016 Bambang "Kokok" Sasongko (depan) di acara penutupan Jambore Sungai DIY 2016.
AKSY merupakan gabungan berbagai komunitas sungai di DIY. Organisasi ini menginisiasi Jambore Sungai sebagai upaya melakukan transfer ilmu dan regenerasi pengelolaan lingkungan di sekitar sungai. Proses tersebut dilakukan selama dua hari jambore. Para pelajar dan Pramuka yang berasal dari seluruh DIY mendapatkan materi mengenai pengorganisasian, penanganan resiko bencana hingga penulisan.
SEKOLAH SUNGAI : Para peserta Jambore Sungai mengikuti sesi Pengurangan Resiko Bencana.
Para peserta Jambore Sungai 2016 juga diajak turun ke kali di sekitar lokasi kegiatan. Selain meneliti tingkat pencemaran air sungai, mereka juga melakukan pembersihan sampah di sepanjang sungai. Dalam sambutan di acara pembukaan, Ketua AKSY Endang Rohjiani SH mengatakan pentingnya ngopeni kali. Pelibatan komunitas pegiat sungai, warga dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta akademisi diharapkan usai digelarnya kegiatan ini akan muncul format pengelolaan sungai yang lebih baik. (erwan widyarto)