Gaya Blusukan Anggota Dewan dan Polisi

Machmud, anggota DPRD Surabaya membahas masalah tanah fasum. (Foto: Sudirman/CoWasJP)

COWASJP.COM – ockquote>

C a t a t a n: Sudirman

--------------------------------

GAYA Blusukan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi (JokoWidodo) ternyata banyak ditiru para pejabat, polisi dan aparat lainya. Disaat masa reses anggota dewan benar benar memanfatkan waktu untuk lebih dekat dengan masyarakat. Setelah bertemu dengan warga, mereka memberikan informasi berbagai program yang ada di daerahnya.

Gaya blusukan anggota dewan sama polisi memang beda. Kalau anggota  dewan di masa reses ini mendantangi konstituen dan warga untuk menyampikan program-program pemerintah. Sementara Binmas polisi mencari informasi dan memberikan pengarahan tentang pentingya Kamtibmas.

Machmud, anggota DPRD Surabaya, kini rajin blusukan.Dia tidak pernah menolak untuk diundang warga di wilayah Dapil (Daerah Pemilihan)nya.  Pada minggu lalu, anggota dewan yang  berasal dari partai berlambang Mercy tersebut menyempatkan blusukan dan  mehadiri undangan.

Machmud, datang ke undangan dengan mengenakan kaos, celana Jean, sepatu chat, dan sepeda motor metiknya meluncur ke acara peresmian Gapura dan Jalansehat 10 Nopember. Machmud datang ke acara ini tanpa undangan resmi. Drs. H.Moch Fatchan, ketua RW 3 Manukan Kulon cukup menelpon anggota dewan ini untuk datang ke acara yang diadakan warga. “Pak, kalo ada waktu mohon hadir di acara tumpengan peresmian gapura di  tempat saya,’’ katanya.

Para undangan yang berkumpul di gedung balai RW pagi itu memang sabar menanti kedatangan anggota dewan terhormat ini.Tiga puluh menit setelah pak RW telepon, Machmud sampai di tempat acara. Lelaki yang berpenampilan keren itu masuk ruangan dengan senyum khasnya, disambut oleh ibu-ibu PPK dan pengurus kampung yang ada di tempat tersebut.

Sebelum pemotongan tumpeng,  Machmud yang mantan wartawan ini, didaulat untuk memberikan kata sambutan. Dia yang dua periode  menjadi anggota dewan tersebut banyak menyampaikan informasi mengenai masalah program dari Pemerintah Kota Surabaya. Program yang diutarakan di antaranya tamengeni Jamkesmas.

“Sekarang ketua RT bisa mengajukan proposal ke Pemkot. Ajukan saja proposal mengenai kebutuhan di wilayah RT-nya masing-masing. Ini kesempatan yang baik,’’ katanya. Informasi yang menggembirakan ini mendapat sambutan hangat dari pengurus kampug yang hadir.

Machmud yang menjadi favorit di Dapilnya bukan hanya memberikan informasi mengenai pengajuan Jamkesmas.Tapi, dia juga bersedia memberikan formulir untuk pengajuan proposal bantuan Jamkesmas.“Silakan ambil contoh pengisian proposalnya di rumah,” ujarnya. Dalam kesempatan ini, dia sempat  merogoh kantong celana jeannya Rp 1 jutauntuk membantu pembangunan gapura.

POLISI FAVORIT :

Gaya blusukan tidak hanya dilakukan oleh anggota dewan untuk mencari simpati dihati masyarakat. Bripka Pol  Johan, dari PolsekTandes juga melakukan hal yang sama. Johan, bapak dua anak ini menghabiskan waktu dinasnya masuk kampung keluar kampung. Lelaki, yang ayahnya pensiunan  anggota Polri tersebut bertugas sebagai Binmas (Bimbingan Masyarakat) hampir setahun lebih. Dia sebagai Binmas membawai 12 RW di PolsekTandes.

Johan, tergolong anggota Polisi yang familier. Hal ini terbukti setiap warga mengenal nama Johan. Kalau lagi dinas malam, dia selalu berkunjung kebeberapa RW untuk mencari informasi mengenai Kamtibmas. Bahkan, Pak Polisi yang merakyat ini tak sungkan cangkrukan dibeberapa warkop sambil menginformasikan masalah Kamtibmas.

polisi-dan-anakQGCtc.jpg

Bripka Johan bersama anak-anak yang mengaji. (Foto: Sudirman/CoWasJP)

Selepas apel pagi, Johan membantu mengatur lalu lintas di salah satu perempatan jalan yang sering terjadi kemacetan. Usai jam berang kat kerja ,dia masih keliling kepasar, sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya. Bahkan, Pak Polisi yang masih muda ini, tak segan-segan foto bersama dengan anak-anak sekolah.

Hari keluarga minggu pagi, Johan tak pernah absen memantau kegiatan kebaktian di gereja yang ada di wilayahnya.“ Semua tempat ibadah setiap saat saya datangi. Kalau lagi piket saya sholat subuh berjamaah di masjid yang terdekat dengan pos polisi di sini,” katanya.

Pak Johan, yang merakyat ini perlu ditiru oleh  anggota polisi muda. Nah, kalau semua personil Binmas dekat dengan warga, tentu keamanan di wilayahnya akan aman dan terkendali. Sebab, warga tidak segan-segan memberikan informasi yang positif untuk Kamtibmas. Kehadiran Johan paling tidak bisa menjadi contoh  “Polisi Sebagai Pelindung Masyarakat.” (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda