COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Yamin Akhmad
---------------------------------
SABTU (17/12) malam pekan lalu, lapangan tenis indoor yang terletak di belakang kediaman resmi Pangdam XVI Pattimura disulap jadi arena nonton bareng (nobar) pertandingan final sepakbola antar negara-negara Asean (AFF), Kesebelasan PSSI melawan Thailand. Sekitar 400 an kursi yang disediakan panitia terisi penuh. Disamping Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo sebagai tuan rumah, hadir pula Kapolda Maluku Brigjen Pol.
Ilham Salahuddin, sejumlah pejabat dari TNI dan Polri serta masyarakat umum termasuk keluarga pemain PSSI Abduh Lestaluhu. Sayang semangat para suporter ini belum mampu membuat Tim Garuda menjadi juara. Kesebelasan Merah Putih harus puas sebagai runner up setelah takluk 0-2 dari tuan rumah Thailand.
Penulis (kiri) saat nonton bareng dengan Pangdam, Kapolda dan masyarakat.
Nonton bersama malam itu merupakan selingan dari acara utama yang diselenggarakan Kodam XVI Pattimura, Sabtu (17/12) pagi, yakni Salahutu Adventure Aquathlon memperebutkan Piala Kasad. Lomba dimulai dari Pantai Natsepa Pulau Ambon, berenang sejauh dua kilometer, kemudian lari dibagi tiga kategori, lima kilometer, sepuluh kilometer dan 22 kilometer serta bersepeda.
Finish dari kejuaraan itu dipusatkan di Pantai Liang Ambon. Pada start lomba renang Pangdam Pattimura juga tercatat sebagai peserta, sedangkan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti hanya ikut berenang meskipun bukan peserta lomba. Dan untuk kategori usia 50 an tahun, Pangdam Doni Monardo berhasil menyabet juara pertama.
Untuk kesekian kali Kodam XVI Pattimura menyelenggarakan event olahraga bertaraf internasional. Beberapa bulan lalu, Nusalaut Triathlon 2016 diselenggarakan di Pulau Nusalaut Maluku Tengah. Diikuti atlet nasional dari berbagai daerah serta beberapa atlet internasional.
Menteri KP Susi Pudjiastuti ikut berenang meskipun tak ikut lomba.
KREATIFITAS SEORANG LEADER
Sejak menjadi orang nomor satu di Kodam XVI Pattimura Agustus 2015, Mayjen Doni Monardo telah melakukan berbagai terobosan. Dengan pola pendekatan kesejahteraan (properity approach), beberapa desa di Maluku yang selama puluhan tahun berkonflik berhasil didamaikan. Desa Mamala dan Desa Morella di Pulau Ambon Maluku Tengah, serta Desa Aboru-Desa Hulaliu di Pulau Haruku juga di Maluku Tengah.
Menurut Prof. Bob Mosse, Wakil Rektor Universitas Pattimura Ambon, Mayjen Doni Monardo merupakan seorang leader yang kreatif. “Kita patut mengapresiasi kreativitas beliau sejak menjadi Pangdam Pattimura,” katanya saat ditemui di Pantai Liang, Sabtu siang pekan lalu. Prof. Bob Mosse berkisah, baru beberapa hari dilantik sebagai Pangdam, Jenderal Doni Monardo mengundangnya ke kediaman beliau di Air Salobar.
“Saya berpikir ada apa, Pak Pangdam memanggil saya,” katanya. Ternyata beliau ingin mengetahui lebih dalam tentang masalah perikanan di Maluku. “Kebetulan bidang keahlian saya di perikanan,” lanjut Prof. Bob Mosse.
Setelah itu, muncullah program emas hijau-emas biru yang didengungkan Jenderal Doni Monardo setelah mengetahui betapa luar biasanya potensi yang ada di daerah ini, baik potensi di darat (emas hijau) serta potensi Laut Maluku (emas biru).
Sebagian peserta foto bersama Pangdam Mayjen Doni Monardo.
“Seandainya potensi yang ada di Maluku ini dikelola dengan baik, maka lima-sepuluh tahun ke depan, Maluku bisa jadi penghasil ikan terbesar bukan hanya di negeri kita tetapi di tingkat Asean,” kata Pak Jenderal.
Masih menurut Prof. Bob Mosse, sebagai ahli perikanan, ia memiliki usaha keramba ikan di beberapa lokasi. Setelah itu, Pak Pangdam menggairahkan pembuatan keramba di kalangan anggota Kodam Pattimura dan kemudian meluas ke masyarakat nelayan. “Program tersebut telah memberi manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Bagaimana Kodam XVI Pattimura bisa menyelenggarakan acara seperti itu. Kepala Penerangan Kodam (Ka Pendam) XVI Pattimura Kol. TNI Muhammad Hasyim Lalhakim mengakui bahwa itu semua merupakan kreatifitas Pangdam. Secara kelembagaan Kodam XVI Pattimura tidak memiliki anggaran untuk kegiatan seperti itu. “Tetapi karena Panglima kita kreatif, semua bisa terselenggara dengan baik,” jelas Kol Hasyim.
Dalam sebuah perbincangan, Mayjen Doni Monardo mengakui, bahwa apa yang dilakukan berawal dari bondo nekat (bonek). “Ide punya, uang tidak punya. Tetapi karena niatnya memang untuk kepentingan masyarakat banyak, saya coba melakukan pendekatan dengan pihak sponsor,” kata Pangdam. Tak tanggung-tanggung, Menteri BUMN Rini Soemarno diundang dalam suatu kegiatan di Pulau Haruku.
Usai berlomba Jenderal Doni berpose sejenak dgn istri Santi Ariviani yang selalu memberi semangat.
Kesempatan tersebut tak disia-siakan Doni Monardo menyampaikan ide-ide yang sedang digagasnya antara lain Nusalaut Triathlon 2016 yang disponsori beberapa perusahaan BUMN.
“Alhamdulillah, kita juga bisa menyelenggarakan Salahutu Adventure Aquathlon sekarang ini,” ujar Pangdam. Dan dalam angan-angannya, awal-awal tahun 2017, Kodam XVI Pattimura ingin membuat acara serupa di Kota Tual Maluku Tenggara. “Insya Allah awal 2017,” katanya.
Apa hubungannya dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang diundang dalam lomba kali ini. Sambil tersenyum Pangdam mengatakan, dia sedang merayu Bu Menteri untuk menambah bantuan pembibitan benih untuk daerah Maluku. Menurut Doni bantuan kementerian KP saat ini masih jauh dari kebutuhan.
Dari data di Kementerian Kelautan dan Perikanan produksi perikanan tangkap tahun ini mengalami pertumbuhan11,63% dibandinga tahun lalu, sementara perikanan budidaya hanya bertumbuh 0,15% dibanding 2015 lalu. “Nah seandainya pemeliharaan benihnya diperbesar, Maluku akan menjadi penyumbang pertumbuhan untuk sektor perikanan budidaya,” kata Pangdam.
Pangdam Doni Monardo menjelang finish renang 2.500 meter..menduduki peringkat pertama dikategori usia 50-an.
Di sisi lain, Bu Menteri yang memang praktiksi perikanan ini terkagum-kagum dengan keindahan alam Maluku. “Wah, Ambon memang indah. Saya akan sampaikan ke Kementerian Pariwisata untuk memprioritaskan daerah ini,” kata Bu Susi Pudjiastuti usai menyerahkan hadiah bagi para juara Salahutu Adventure Aquathlon.
Salah seorang prajurit Kodam Pattimura yang meraih juara pertama memperoleh hadiah uang sebesar Rp 20 juta… Sebagai juara pertama kategori renang 2,5 kilometer dan lari lima kilomter Pangdam juga mendapat hadiah. “Tapi yang menikmati hadiah ini ajudan saya,” kata Panglima sambil tersenyum.
Menurut Kol. Hasyim Lalhakim, dari berbagai aktivitas lomba yang sering diikuti prajurit, Kodam Pattimura akhirnya meraih juara umum lomba peleton tangkas periode II tahun 2016 meraih Piala KSAD dengan hadiah total Rp 200 juta. Kodam Pattimura diurutan pertama dengan perolehan nilai 120 mengalahkan 14 tim peserta. Meskipun begitu ada detik-detik yang menggetarkan ketika salah satu Wadan Regu yang mendapat masalah sehingga tidak bisa melanjutkan lomba renang. Pangdam Mayjen Doni yang melihat situasi itu langsung mendekati Wadan yang bernama La Nis.
“Banyak yang mengira saya akan marahi dia, tetapi tidak, justru saya merangkul dan memeluknya sambil berbisik, kamu sudah melakukan yang terbaik. Terimaksih,” cerita Panglima. Dan ternyata adegan yang disaksikan peserta lainnya itu menjadi pemicu sehingga mereka sangat bersemangat dan dapat menyelesaikan lomba dengan nilai tertinggi.
Apa yang dilakukan Kodam XVI Pattimura dibawah Komando Pangdam Mayjen Doni Monardo ini mengingatkan pada pepatah lama, Sekali Dayung Dua Tiga Pulau Lewat! Eh Telampaui. Selama Buat Kodam XVI Pattimura. Teruslah melangkah Pak Jenderal…