COWASJP.COM – PELANTUN lagu Cikarang (Cinta karena Uang) Fania Nada menantang musisi dan sutradara muda di Indonesia untuk membuat drama musikal sekelas La La Land. ‘’Film ini bagus sekali. Drama komedi musikal yang luar biasa,’’ ujar Fania, yang baru saja merilis album barunya itu.
Di mata dia, La La Land tampak seperti dunia yang diimpikan semua orang. Namun, film ini juga memahami kesedihan yang dapat muncul mengganjal impian itu. Film romantis dan merupakan mahakarya yang mesra,’’ kata penyanyi bertinggi 165 meter dan berberat badan 49 kg ini.
Jika di Indonesia ada sutradara dan penulis naskah sekelas Damien Chazelle, masih kata Fania, ia bersedia menjadi pemain. ‘’Jadi pemain sih tidak sesulit Chazelle. Dia menulis naskah dan menyutradarainya dengan sangat sempurna. Orang-orang kreatif seperti Chazelle mungkin ada di Indonesia, tapi agak sulit menemukan ajang implementasinya,’’ komentar Fania.
La La Land yang dibintangi Ryan Gosling, Emma Stone, John Legend, dan Rosemarie DeWitt. Film ini berkisah tentang seorang musisi dan calon aktris yang bertemu dan jatuh cinta di Los Angeles. Judulnya mengacu pada singkatan nama kota Los Angeles dan ungkapan yang berarti dunia impian. La La Land tayang perdana di Festival Film Venesia pada 31 Agustus 2016 dan dirilis di Amerika Serikat 9 Desember 2016 oleh Summit Entertainment.
Fania Nada Pelantun lagu Cikarang (Cinta karena Uang) (Foto:istimewa)
Fania membayangkan, ada drama musikal sekelas La La Land di Indonesia. ‘’Musiknya, mungkin bukan jazz. Namun, bisa saja dikemas dalam genre lain seperti dangdut yang lebih memasyarakat di kita,’’ tambah mojang asal Bogor ini.
La La Land lahir karena kekentalan Damien Chazelle, pemain drum yang menyukai film-film musical. Ia mengarang ide film ini ketika masih kuliah di Universitas Harvard bersama teman sekelasnya, Justin Hurwitz. Mereka mengeksplorasi konsep ini dalam tesisnya melalui musikal beranggaran rendah tentang musisi jazz asal Boston berjudul Guy and Madeline on a Park Bench.
Chazelle terinspirasi oleh tradisi film-film simfoni kota 1920-an seperti Manhatta (1921) atau Man With a Movie Camera (1929) yang mengisahkan kehidupan kota. Setelah lulus, mereka pindah ke Los Angeles tahun 2010 dan menggarap naskahnya dengan beberapa penyesuaian, misalnya menggeser lokasinya dari Boston ke Los Angeles. Film ini sukses luar biasa. Sampai Januari 2017, film ini sudah meraup USD 90 juta.
Bagi Fania, sukses La La Land membuktikan bahwa drama musikal jika digarap dengan serius juga mampu menggebrak dunia. High School Musical yang dirilis pada tahun 2006, produksi dari Disney Channel mengorbitkan nama si ganteng Zac Efron dengan Gabriella Montez yang diperankan oleh Vanessa Hudgens.
Begitu pula Camp Rock (2008-2010). Jika High School Musical menghadirkan Zac Efron dan Vanessa Hudgens, di Camp Rock ini, mengorbitkan Demi Lovato sama trio Jonas Brother, Joe, Nick dan Kevin. Sebelumnya, Hollywood sudah tak asing dengan film drama musikal. Sang penulis La La Land Chazelle terinspirasi oleh tradisi film-film simfoni kota 1920-an seperti Manhatta (1921) atau Man With a Movie Camera (1929).
Di Indonesia, pernah ada. Petualangan Sherina misalnya, skenarionya pernah dibuat Jujur Prananto dan sutradara oleh Riri Riza memberikan andil yang besar sehingga film ini menghibur dan menyentuh. Musik yang ditata Elfa Secioria sejak awal termasuk mengantarkan Sherina menjadi penyanyi cilik paling terkemuka lewat album Andai Aku Besar Nanti.Film ini didukung sederet aktor-aktris terkemuka seperti Didi Petet, Mathias Muchus, Ratna Riantiarno, Butet Kertaradjasa, dan yang lainnya.
Kemudian, Joshua oh Joshua adalah film drama musikal Indonesia yang dibintangi oleh Joshua Suherman dan diproduksi oleh Rapi Films. Film ini dirilis pada tahun 2001. Waktu film ini ialah 90 menit. Pemain utama di film ini ialah Joshua Suherman, Anjasmara, Desi Ratnasari, dan masih banyak lagi. Sutradaranya ialah Edward Sirait.
Ada pula, film musikal yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah mengangkat 10 lagu karya almarhum AT Mahmud dan dinyanyikan ulang oleh 10 Band Sony Music. Penyanyi cilik Lana Niti Baskara kali ini berperan sebagai Amelia di Film Ambilkan Bulan.
Film drama musikal lainnya adalah Fantasi (2004), dan Generasi Biru. Film Generasi Biru ide kreatifnya dibuat Garin Nugroho yang terinspirasi dari lagu-lagu karya Slank selama 25 tahun sejak 1983-2008.
Drama musikal lainnya yang pernah meroket adalah Dawai 2 Asmara dirilis 8 September 2010 yang disutradarai oleh Endri Pelita dan Asep Kusdinar. Pemainnya, Rhoma Irama, Ridho Rhoma, dan Cathy Sharon.
Namun, film-film drama musikal gubahan Indonesia itu, tentu saja tidak sesempurna La La Land yang diproduksi Hollywood. ’’ni, tantangan bagi kita semua,’’ pungkas Fania Nada. (*)