COWASJP.COM – JANGAN melakukan kegiatan yang kontraproduktif. Hal inilah yang ingin saya imbaukan kepada para penumpang pesawat udara di Indonesia.
Perlu kita ketahui, bahwa pihak maskapai penerbangan rugi jika pesawatnya terlambat. Sebab, pihak maskapai harus memberikan kompensasi kepada para penumpang
Setiap hari ribuan pesawat komersial dari berbagai maskapai penerbangan termasuk dari mancanegara terbang ke banyak kota di Indonesia. Hal itu sangat membantu mobilitas orang dan barang di negara ini.
Idealnya, seluruh penerbangan itu berangkat dan tibanya di tempat tujuan tepat waktu. Realitanya karena berbagai faktor, masih sering terjadi keterlambatan keberangkatan. Alasan klise yang sering disampaikan awak kabin kepada para penumpang - setelah minta maaf -adalah alasan operasional.
Selama ini jika pesawat terlambat berangkat, paling ramai di ruang tunggu. Para calon penumpang secara bergerombol, tanpa ada yang mengomando, mendatangi petugas untuk minta kepastian keberangkatannya.
Dalam situasi seperti ini biasanya terlihat karakter asli calon penumpang. Ada yg dengan sabar menunggu setelah mendengarkan penjelasan petugasnya. Namun tidak sedikit pula yang emosional dengan marah-marah kepada petugas. Bahkan ada yang mau memukul petugas karena kesel, sebab pesawatnya nggak berangkat-berangkat.
Foto: liputan6
Sebagai calon penumpang pesawat, sebaiknya bijak menyikapi keterlambatan tersebut. Jangan melakukan kegiatan yang kontraproduktif yang akhirnya merugikan diri sendiri.
LEMAHNYA KEMAMPUAN KOMUNIKASI
Petugas di ruang tunggu yang ditemui dan diajak dialog tidak punya kekuatan apa-apa. Apalagi untuk 'memaksa' agar pesawatnya segera berangkat. Mereka hanya mampu mendengarkan keluhan calon penumpang dan menyampaikan info terkini terkait dgn pesawat yg terlambat tersebut.
Masalahnya, selama ini sebagian petugas kemampuan komunikasinya lemah. Begitu ada kejadian - pesawatnya terlambat - tidak mampu dengan tenang menjelaskan kepada penumpang.
Mereka terpengaruh dengan sikap emosional sebagian calon penumpang. Komunikasinya jadi serba salah. Akhirnya bukan menyelesaikan masalah, tapi malah menambah masalah baru.
Ini tentunya pelajaran sangat berharga bagi seluruh maskapai. Mereka harus mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Pihak maskapai juga mengalami kerugian yang relatif besar jika pesawatnya terlambat. Mereka harus memberikan kompensasi kepada calon penumpang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Kementerian Perhubungan.
Wujudnya mulai dari yang ringan seoerti minuman dan makanan kecil hingga sejumlah uang dan memberi penginapan buat calon penumpang kalau pesawatnya tidak jadi berangkat. Semuanya tergantung pada lamanya keterlambatan pesawat tersebut.
Kesimpulannya, bahwa sebagian besar keterlambatan itu bukan disengaja oleh maskapai. Untuk itu saya mengimbau agar para calon penumpang bijak menyikapinya.
Semoga kualitas pelayanan seluruh maskapai di Indonesia makin meningkat, sehingga semakin sedikit calon penumpang yang dirugikan karena pesawatnya terlambat berangkat. Amin ya Robbalaalamin.
Dari Padang saya ucapkan selamat berusaha jadi calon penumpang yang arif dan bijak. (*)