COWASJP.COM –
PEDANGDUT yang melejit lewat lagu Buaya Cinta, Citra Yunita, Senin pekan depan berencana mudik ke Surabaya. Selain untuk urusan pekerjaan, Citra juga berniat nyekar ke makam ayahnya, Imam Solichin, dan kakeknya, H. Abdul Rochim, yang dimakamkan di kawasan Karangpilang, Surabaya.
"Kebetulan saya ke Surabaya untuk ketemu relasi. Jadi, sekalian saja saya akan sempatkan nyekar ke makam ayah dan kakek saya," tuturnya, Sabtu malam (25/3).
Almarhumah ibundanya sendiri, Siti Romlah, dimakamkan di kawasan Kelapa Dua, Jakarta.
"Mumpung ada waktu. Takutnya kelupaan kalau sudah mepet Ramadhan," tutur janda cantik 36 tahun ini.
Citra Yunita. (Foto: CoWasJP)
Ramai Order
Tentang bisnis manajemen artis miliknya, Citra Artist Management, yang didirikan sejak 3 bulan terakhir, dia mengaku sangat menikmatinya. "Meskipun sering puyeng karena harus mencari oeder sebanyak-banyaknya, namun saya sangat menikmatinya," jelas dia.
Apalagi, lanjut Citra, jika kepribadian artisnya juga menyenangkan. "Alhamdulillah, semua artis yang masuk dalam manajemen saya terbilang asyik-asyik saja. Jadi, pergi-pulang kerja ke luar kota pun, tetap enjoy saja," katanya.
Citra mengaku sangat fleksibel soal tarif manggung luar kotanya. "Saya lebih mengutamakan kedekatan pribadi dengan klien. Jadi, bukan semata-mata mengejar uang sebanyak-banyaknya. Kalau kami dekat dengan klien, tentu mereka akan selalu ingat kami. Jadi, order nyanyi dari mereka tidak akan pernah berhenti," alasannya.
Citra tidak membantah, bahwa dia bukanlah artis dangdut kelas satu di jagat hiburan dangdit di Tanah Air. Tetapi pengalamannya sebagai biduanita dangdut telah menempa spiritnya untuk tetap survive.
"Kalau harus bicara jujur, saat ini memang kian keras tingkat persaingan di jalur musik dangdut. Jadi, kami dituntut untuk kreatif dan pintar membaca peluang," jelas Citra.
Itulah sebabnya dia tak mempersoalkan job datang untuk dirinya, atau bagi artis yang masuk dalam manajemennya. "Sama saja, kok. Terserah klien saja," kata Citra. (*)