COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Erwan Widyarto
-----------------------------------
STATUS tanggap darurat bencana atas musibah banjir bandang yang menerjang Desa Citrosono dan Desa Sambungrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang berakhir Jumat (12/5). Namun berbagai kelompok masyarakat masih berdatangan membantu memulihkan kondisi lokasi banjir bandang yang menewaskan 23 orang itu, Kamis (11/5).
Ketua Perkumpulan Yogyakarta Green and Clean Istiaji (Kiri) menyerahkan bantuan sosial yang diterima Kadus Citrosono.(Foto: Erwan/CoWasJP)
Ada kelompok mahasiswa yang melakukan pendampingan kepada anak-anak untuk menghilangkan trauma dengan berbagai permainan. Ada kelompok komunitas membantu menyingkirkan batu-batu dan kayu untuk membuka akses dan seterusnya. Ada pula yang berdatangan menyalurkan bantuan.
Foto: Erwan/CoWasJP
Bekas jalur banjir bandang masih memprihatinkan. Kendati sudah dilakukan penanganan oleh berbagai pihak, tumpukan batu-batu besar dan kayu masih banyak yang belum tertangani. Monjali Community Jogja yang dipimpin Lurah Sariharjo, Sarbini, tampak di lokasi.
Perkumpulan Yogyakarta Green and Clean (YGC) yang merupakan paguyuban pengelola sampah se-DIY juga terlihat di lokasi. Mereka menyerahkan bantuan yang dihimpun dari para anggota dan bantuan dari PT Unilever dan Persada. Penyerahan bantuan dilakukan di dua lokasi.
Foto: Erwan/CoWasJP
Yang pertama di Desa Citrosono dilakukan di Posko Bantuan Desa diterima Kadus Citrosono. Yang kedua di Desa Sambungrejo yang diterima oleh Tim Relawan Indonesia (Relindo) Magelang. Bantuan berupa bahan makanan, kebutuhan mandi, kebersihan, pakaian pantas pakai, minyak goreng dan sembako.
"Sumbangan ini tidak seberapa. Kami hanya berharap bisa meringankan beban saudara-saudara di sini. Mudah-mudahan warga masyarakat juga segera bangkit dan kondisi pun cepat pulih," ujar Ketua Perkumpulan Yogyakarta Green and Clean Istiaji saat menyerahkan bantuan.
Seperti diketahui, perpanjangan status tanggap darurat disampaikan oleh Bupati Magelang Zaenal dan berlaku selama tujuh hari, mulai Jumat (5/5) hingga Jumat (12/5)
Foto: Erwan/CoWasJP
"Ada beberapa hal di lapangan yang masih memerlukan penanganan secara menyeluruh," jelas Zaenal.
Dia menyebutkan, penanganan tersebut diantaranya perbaikan infrastruktur dan akses air bersih, serta pembersihan material akibat bencana. Selain itu, kondisi lokasi yang terkena musibah longsor dan banjir bandang masih memerlukan kajian. "Potensi material yang akan memicu bencana susulan masih tinggi," imbuhnya.(*)
Foto: Erwan/CoWasJP
Foto: Erwan/CoWasJP
Foto: Erwan/CoWasJP
Foto: Erwan/CoWasJP