COWASJP.COM – ockquote>
PERASAAN Citra Yunita ikut tersiksa ketika menyaksikan mantan kekasihnya, pedangdut Saipul Jamil, duduk di kursi terdakwa Rabu siang tadi (5/7), seusai shalat dhuhur, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
“Sesungguhnya saya tidak tega melihat Ipul seperti ini. Saya tahu pasti, hatinya sedang menangis ketika saya pamit meninggalkan gedung pengadilan. Saya melihat matanya berkaca-kaca, saat saya izin pulang. Tetapi saya juga tidak bisa membantunya lebih dari itu,” jelas Citra.
Di mata Citra, Ipul adalah sosok yang rendah hati, dan tidak pernah berburuk sangka. “Dia gampang percaya ke orang yang baru dikenalnya. Begitu pula keluarga Ipul,” lanjut pemilik single Jantan Dong itu.
Citra makin tersentuh hatinya, ketika Ipul mengingatkannya bahwa 31 Juli nanti dia berulangtahun. “Dia bilang, tanggal 31 nanti saya ulangtahun, lho,” ujar Citra.
Spontan janda seorang anak ini berjanji bakal berkunjung ke lembaga pemasyarakatan untuk menjenguk Ipul pada 31 Juli mendatang, tepat di usianya yang ke-37 tahun.
“Saya jawab: Insya Allah saya datang menemui Ipul pas ulangtahun nanti, asalkan memang tidak ada jadwal manggung.”
Begitu mendengarkan janjj Citra, wajah Ipul –kelahiran Serang (Jawa Barat) itu– tampak sumringah. “Saya bisa ikut merasakan kedukaannya. Barangkali selama ini sudah tidak banyak teman lagi yang mengunjunginya. Saya bisa membaca kesedihannya. Saya paham, di tahanan memang sangat menyiksa batin,” kata Citra.
Itulah sebabnya Citra merencanakan untuk membawa kue tart, dan beberapa jenis kue lainnya jika dia memang bisa merayakan ulangtahun Ipul tersebut. “Bagaimana pun juga saya wajib menghiburnya. Kasihan Ipul,” sambung Citra.
Bagi Ipul, kehadiran Citra sungguh membahagiakannya. “Saya saya senang karena dia bersedia hadir sebagai saksi dalam kasus saya. Saya merasa terhormat. Dia memang wanita yang baik,” puji Ipul.
Persidangan tadi siang merupakan lanjutan persidangan kasus dugaan penyuapan yang melibatkan Ipul terkait kasus pencabulan yang dilakukan Ipul pada 2016. Ipul diduga kuat memberikan ratusan juta rupiah kepada hakim yang mengadili kasus pencabulan tersebut. Dugaan penyuapan itu dilakukan agar Ipul divonis sangat ringan.
Dugaan penyuapan itu sendiri dibongkar lewat operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan bukti uang tunai Rp 250 juta. (*)
