COWASJP.COM – ockquote>
RANGKAIAN kegiatan Hari Jadi ke-213 Kabupaten Klaten tahun ini sarat dengan bentuk pelestarian budaya. Sejumlah kegiatan yang digelar mengangkat seni budaya lokal Klaten dan Surakarta agar lestari dan makin dikenal.
Di antaranya Lomba Lukis Payung tradisional khas Klaten, Kamis (27/7). Lomba diikuti 2.000 pelajar se-kabupaten Klaten. Payung-payung kertas dari Juwiring (satu kecamatan di wilayah Klaten) yang telah dilukisi ini dipajang di sepanjang Jalan Pemuda, jalan utama, Klaten, 28 Juli 2017.
Tanggal 28 Juli merupakan hari bersejarah bagi Kabupaten Klaten. Pasalnya, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Jadi Klaten. Tahun ini, Klaten berusia 213 tahun. Pada tanggal 28 Juli inilah digelar Upacara Hari Jadi Kabupaten Klaten di Alun-Alun Kota Klaten pukul 07.30 WIB. Peserta upacara mengenakan pakaian Jawa jangkep alias lengkap.
Kekayaan budaya Klaten yang juga diangkat dalam peringatan Hari Jadi tahun ini adalah lurik. Selama ini, lurik Klaten --dikenal dengan lurik Pedan, nama salah satu kecamatan, sudah kondang sampai tingkat nasional.
Menurut Ketua Umum Hari Jadi Ke-213 Kabupaten Klaten H. Sri Winoto BA, lurik ini ditampilkan dalam Kirab Klaten Lurik Carnival pada Sabtu (29/7) pukul 14.00-17.00 di sepanjang Jalan Pemuda. Berbagai motif lurik dan kreasi pakaian berbahan lurik tampil dalam kirab ini. Diharapkan, masyarakat makin mengenal dan mencintai kain khas lurik produksi sendiri. "Ini upaya nguri-uri kabudayan," tambah Sri Winoto.
Sabtu (29/7) pukul 19.00-23.00 digelar pentas musik di Alun-Alun Klaten dengan bintang tamu Nita Thalia. Band pengiringnya Lare Jawi dan Ciptaria. Sedangkan pada Minggu (30/7) malam, di Alun-Alun Klaten digelar Festival Musik menampilkan 9 band lokal dengan bintang tamu Didi Kempot.
Selanjutnya digelar pula Tari Gambyong Kolosal. Tarian tradisional Jawa ini digelar di sepanjang jalan Pemuda pada Minggu, 30 Juli 2017 pada pukul 08.00 WIB. Lalu pentas Ketoprak Pejabat Daerah dan Dewan Kesenian Kabupaten Klaten tanggal 3 Agustus 2017.
Agar bahasa Jawa tetap lestari, digelar pula Lomba Pidato Bahasa Jawa. Lomba untuk umum ini digelar 3-4 Agustus 2017 di Monumen Juang 45 Klaten. "Temanya Ngrumpaka lan nglestarekake basa Jawa amrih kuncaraning Klaten (Mengembangkan dan melestarikan bahasa Jawa agar Klaten Bersinar)," terang Sri Winoto.
Budaya adiluhung lain yang diangkat adalah karawitan. Digelar Festival Karawitan pada tanggal 5 Agustus 2017 dengan tema "Karawitan sebagai penggerak dan penyejuk jiwa yang berkepribadian halus."
Kemudian ada pula Lomba Lukis Pelajar (10/8) dengan tema "Klaten dan Pesona Wisata" lalu Lomba Tari Kreasi (11/8), Festival Dalang Muda (12/8), Pawai Budaya (19/8), Festival Laras Madyo (25/8), pagelaran wayang kulit (26/8) di Alun-Alun Klaten dengan dalang Ki Warsena Slank.
Rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Klaten yang sekaligus juga peringatan HUT Ke-72 Republik Indonesia ini diakhiri dengan zikir dan shalawat bersama Habib Syech. (*)