COWASJP.COM – ockquote>
KEMERDEKAAN Indonesia dalam buah dari persatuan, perjuangan seluruh rakyat Indonesia, dari berbagai latar belakang suku, agama dan daerah. Ketika kita berpecah belah,berjuangan sendiri-sendiri,kita mudah dijajah. Ketika kita bersatu ,berjuang bersama-sama kita merdeka. Oleh karenanya, benar apa yang telah dingatkan oleh KH Wahab Hasbullah.
.”Tidak ada senjata yang lebih tajam dan lebih sempurna lagi selain persatuan,’’ ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas, saat menjadi Inspektur Upacara pada Apel Kemerdekaan 10 ribu Banser di Lapangan Bukit Saroja Wonosobo,Jawa Tengah, Kamis 17 Agustus 2017.
Disetiap peringatan hari kemerdekaan ini, lanjut Gus Yaqut, kita selalu bertanya kepada diri sendiri sejauh mana cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia telah kita capai?. Yaitu ciata-cita untuk membentuk suatau pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Cita-cita untuk memajukan kesejahteraan umum.Cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan cita-cita untuk melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Kita mensyukuri banyak kemajuan yang telah dirah bangsa ini. Namun sebagaimana diakui sendiri oleh Presiden Republik Indonesia dalam pidatonya kemarin, bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia belum sepenuhnya bisa di wujudkan,’’ kata putra tokoh NU KH Cholil Bisri Musthofa asal Rembang itu
Kita saksikan kesenjangan ekonomi masih lebar. Kata dia. “ Ini terjadi karena keserakahan dan korupsi dimasa lalu hingga saat ini. Jumlah rakyat miskin juga masih banyak, sementara penguasaan aset dan kekayaan hanya beredar di sejumlah kecil orang dan korporasi. Jaminan masyarakat mendapatkan keadilan hukum juga sering terlukai,’’ tandas anggota DPR RI dari Fraksi PKB itu.
Kita tentu saja menuntut, tegas Gus Yaqut. “Negara bisa mencegah keserakahan dan korupsi terus terjadi. Kita menuntut negara segera mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan sungguh-sungguh,’’ pinta adik kandung Gus Yahya Staquf mantan Jubir Presiden ke empat itu.
Selain masalah keadilan sosial yang harus diwujudkan,lanjut dia, bangsa Indonesia saat ini menghadapi ancaman persatuan nasional.
“Setiap hari masyarakat disodori isu dan ujaran-ujaran yang berusaha memecah belah bangsa.Kiai-kiai disudutkan agar umat tergerus rasa hormatnya pada ulama. Tradisi lokal sesatkan agar masyarakat kehilangan identitas. Pemerintah di hujat setiap saat agar rakyat tidak lagi percaya. Etnis tertentu dijadikan biang keladi masalah. Agar sesama anak bangsa saling curiga.Nasionalisme dan Islam dihadap-hadapkan sehingga rakyat digiring tidak mencintai negerinya sendiri,’’ terang Yaqut diacara yangdihadiri lebih dari 10 ribu Banser dan Banom NU itu.
Semua anacaman yang dia kemukakan,lanjut Yaqut,adalah alasan dari tindakan dan sikap Gerakan Pemuda Ansor selama ini.” Apa yang kita lakukan dalam rangka menjaga kehormatan dan martabat Kiai, menjaga kekayaan tradisi dan identitas bangsa, menjaga Indonesia milik semua. Apa yang kita lakukan adalah menjaga Indonesia,’’ jelasnya.
“Kita wajib bersyukur 72 tahun yang lalu telah diwarisi Pancasila sebagai kalimatun sawa,. Atau konsensus yang mengikat bangsa kita yang majemuk ini dalam kesamaan tujuan dan cita-cita. Dan hari ini sahabat-sahabt sekalian, kita memiliki mandat sejarah untuk memastikan ikatan kebangsaan kita ini tetap kuat. Kita punya tanggungjawab untuk meyakinkan segenap bangsa ini bahwa NKRI yang kita cintai akan lestari. Kemajemukan bangsa ini adalah kenyataan. Perbedaan diantara kita semua adalah sunnatullah. Tugas kita sebagai hamba Allah SWT adalah mencari kesamaan dan titik temu agar bisa bekerja sama menghadapi tantangan masa depan dan mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan,’’ tegasnya.
“Saatnya sekarang kita gelorakan, walupun kita berbeda-beda, tapi Kita ini sama Indonesia. Karena Bahasa kita ini sama Bahasa Indonesia.Lagu kita ini sama Indonesia Raya, bendera kita ini sama Merah Putih. Karena kita sama terlahir di tanah Indonesia.Kita sama minum air Indonesia.Kita ini sama menghirup udara Indoneia dan kita sama akan mati dan dikubur dibumi Indoesia,’’ tegasnya dengan nada ber api-api.
Acara Apel benar-benar berlangsung semarak. Selain dihadiri ribuan Banser dan warga nahdliyin juga karena beberapa perwira tinggi Satkornas Banser juga hadir pada acara itu. Tampak Kasatkornas Banser Ir.H.Alfa Isneini Msi, Kadinsus 99 Asmaul Husna Habib Nuruzzaman dan lainnya.
Acara semakin meriah dengan tampilnya Grup Marching Band Taruna Banser dari Wonosobo dan kesenian daerah. Karena grup Marching Band membawakan lagu patriotik dan sengat atraktif seperti saat mayoret tampil diatas Bass Drum yang di jejer. Apalagi Kasatkornas juga di dapuk untuk berdiri diatas tumpukan Bass Drum. Sorak surai terus bergema sepanjang atraksi itu. Bisa dibilang acara itu berlasung luar biasa meski digelar diatas gunung nan dingin. (*)