COWASJP.COM – Momen Hari Raya Idul Fitri dan Hari Natal identik dengan acara kumpul keluarga dan makan bersama. Saling mengunjungi keluarga dekat dan jauh untuk menyambung silahturahmi.
Di setiap waktu kunjungan pasti tersedia banyaknya makanan. Sama halnya dengan di Portugal, momen Natal dan Paskah menjadi agenda kumpul dengan keluarga besar. Suasana “mudik ke rumah orang tua” menjadi kegiatan khas pada liburan Natal.
Karena di Portugal tidak ada perayaan Hari Raya Idul Fitri, makanan apa saja yang menjadi identitas kumpul keluarga ala Portugal?
Hari Raya, syukuran, kenduri, arisan, acara ulang tahun anak, acara sunatan, nikahan, tunangan adalah contoh beberapa kegiatan yang sering dilakukan di Indonesia.
Di acara ulang tahun anak, jarang sekali orang tua yang merayakannya hanya bersama keluarga kecil (read: ayah, ibu, kakak, adik). Biasanya minimal mengundang kakek dan nenek. Bahkan ada yang membuat pesta di sekolah ataupun di restoran dengan mengundang seluruh teman kelasnya.
BACA JUGA: Warkop Pertama di Lisbon Didirikan oleh Angga dan Popy Tahun 2024
Begitu juga di Portugal, beberapa kali mendapatkan undangan acara ulang tahun anak. Dari teman sekolah dan sesama teman Indonesia. Konsep ulang tahun biasanya bermain bersama di playground sekitar 2,5 jam dan dilanjut dengan tiup lilin, potong kue ulang tahun. Selain itu juga ada cemilan seperti keripik, popcorn, jelly, dan jus buah.
Biasanya orang tua hanya mengantar dan menjemput anak di tempat pesta. Bayangkan tempat pestanya seperti Kidzania atau Kidzoona. Orang tua tidak perlu menunggu anak selama pesta. Cukup simple karena dari pihak yang punya hajat tidak perlu mempersiapkan hidangan spesial untuk orang tua.
Jam acara ulang tahun biasanya setelah makan siang dan sebelum makan malam. Dengan asumsi tidak perlu menyiapkan makan berat untuk anak.
Di Portugal tidak ada yang mengundang ribuan orang untuk datang ke acara nikahan. Sangat berbeda dengan di Indonesia yang masih cenderung mengundang ribuan orang di gedung. Kemungkinan besar banyaknya undangan adalah relasi dari orang tua, bukan teman dari sang mempelai.
BACA JUGA: Akuarium 110.000 Meter Persegi dan Museum Sains di Valencia Menakjubkan
Mahalnya segala biaya sewa di Portugal membuat pihak yang berhajat merayakan acara dengan sederhana. Mereka hanya mengundang kerabat terdekat saja.
Hal yang tidak biasa dari acara ulang tahun dan nikahan di Portugal adalah konfirmasi kehadiran minimal seminggu sebelumnya. Menjadi hal yang biasa ketika tidak datang ke acara ulang tahun teman sekelas. Di undangan telah dicantumkan nomor untuk dikirimi pesan datang atau tidak ke acara. Hal ini digunakan untuk menghitung jumlah konsumsi yang perlu disediakan oleh si pemangku hajat.
Tidak ada ceritanya tuh “ujug-ujug” datang tanpa konfirmasi. Tidak ada perasaan “baper” atau sungkan kalau tidak kasih kado”.
Bacalhau a bras. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Tradisi yang suka dilakukan oleh orang Portugal adalah mengundang makan bersama di rumah, nonton siaran bola langsung di TV, atau janjian makan di luar.
Pernah kami makan malam di restoran Portugis pada malam Natal, kala itu terlihat sederet meja panjang yang sudah ditulisi “Reservado” atau artinya sudah di-booking oleh orang. Seiring berjalannya waktu, keluarga satu per satu datang. Sambil cipika cipiki (cium pipi kanan pipi kiri). Ternyata keluarga besar tersebut merayakan makan malam Natal di restoran.
BACA JUGA: Impian Papi Fariz dan DoubleZ adalahHadir di Dalam Stadion Santiago Bernabeu
Kenapa pilih di restoran bukan di rumah? Di Portugal ada restoran “All you can eat” tapi dengan segala menu Portugis. Per orang dikenakan harga 14 Euros (Rp.238.000). Perhitungan split bill (pisah pembayaran) akan lebih mudah disesuaikan dengan jumlah kepala.
Oh ya, normalnya di Portugal adalah bayar masing-masing ya alias split bill. Tidak ada yang namanya pembayaran makan di resto dibebankan kepada 1 orang saja. Karena akad makan malam bersama adalah makan bersama-sama. Lain ceritanya kalau memang sengaja ingin mengundang serta membayari semua makanan.
Dessert paling favorit yaitu pasteis de nata. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Kalau makan di resto cenderung lebih mahal, maka alternatif lainnya adalah mengundang makan di rumah bersama. Pihak pemilik rumah biasanya telah menyediakan paket menu appetizer (menu pembuka), main course (menu utama), dan dessert (makanan penutup). Sedangkan tamu yang datang biasanya akan membawa makanan/minuman juga. Tidak datang dengan tangan kosong. Kedua belah pihak akan saling bertanya terkait preferensi makanan. Apakah ada alergi, makanan yang tidak disuka, atau pantangan makanan.
Sejak tinggal di Eropa, entah sudah berapa kali saya mengundang teman makan di rumah. Dari teman Indonesia hingga teman bule. Menu favorit yang sering saya buat adalah bakso (appetizer), lontong sate ayam (main course), dan es buah/salad buah (dessert). Jangan tanya apakah saya bisa memasak semua menu tersebut sejak di Indonesia? Jawabannya jelas TIDAK. Paling mentok masuk dapur hanya masak Indomie, goreng nugget, dan buat telur ceplok. Hahaha.
Pengalaman paling berkesan untuk kami adalah saat diundang oleh warga lokal Portugis untuk makan siang bersama. Menu andalan untuk appetizer adalah kerang dan udang. Semuanya hanya dibumbui dengan bawang putih, minyak zaitun, dan lemon. Rasanya sangat lezat dan tidak terasa amis sama sekali. Untuk main course ada daging steak picanha. Sebenarnya daging steak ini lebih asli budaya dari Brazil, namun sudah diadopsi oleh orang Portugis.
Hidangan pembuka kerang khas Portugis. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Ada yang lebih khas lagi adalah Ikan Bacalhau atau ikan kod kalau di Indonesia. Katanya orang Portugis memiliki 365 resep untuk memasak Bacalhau. Favorit saya adalah Bacalhau a bras. Bentuknya adalah suwir-suwir daging ikan kod yang dimakan bersama kentang atau nasi. Enak karena tidak perlu membuang duri-duri ikan, upppsss.
Sedangkan untuk dessert, jelas aneka kue-kue manis Portugal. Buat kawan pembaca yang suka manis, Portugal adalah tempat yang tepat. Semuaaa kue asli dari toko roti rasanya supeeer manis. Mulai dari kue bolu, mousse, pudding manis, dan pasteis de nata, semuanya menjadi dessert favorit.
Pasteis de nata dan kopi menjadi perpaduan yang sangat cocok. Bahkan segelas cangkir espresso adalah dessert bagi orang Portugis.
Menu favorit yang dimasak adalah bakso dan sate ayam. Yummyyy.. (FOTO: Okky Putri Prastuti)
Menurut Hindustan Times, Portugal adalah negara ke-4 di Eropa yang memiliki cita rasa makanan enaaak. Italia, Prancis, dan Spanyol berada di posisi teratas. Namun menurut kami pribadi, makanan di Spanyol dan Portugal jauh lebih cocok di lidah daripada makanan Italia dan Prancis, wkwkwk. Rasa rempah-rempahnya lebih berasa.
Sedangkan makanan Italia dan Prancis lebih banyak menggunakan bahan keju serta jaraaang sekali punya nasi.
Kalau kawan pembaca berkunjung ke Portugal, pastikan mencoba seafood, bacalhau, dan pasteis de nata yaaa. Kalau bingung belinya di mana, bisa mengajak Mami DoubleZ untuk makan bersama. Kalau mau traktir juga boleh lhooo, hehe.(*)