Cut Off Kesalahan Masa Lalu
Inilah lanjutan tulisan kami pada 16 – 18 Februari 2006 yang sedianya dijadikan buku tentang Persebaya dengan judul: Melesat di Tengah Badai.
SelengkapnyaInilah lanjutan tulisan kami pada 16 – 18 Februari 2006 yang sedianya dijadikan buku tentang Persebaya dengan judul: Melesat di Tengah Badai.
SelengkapnyaGebyar pencalonan gubernur DKI kian menghangat. Nama-nama calon penantang Gubernur DKI Jakarta Incumbent Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada 2017 terus bermunculan.
SelengkapnyaKonsep bela negara telah menjadi perhatian utama dari ulama sufi Nusantara. Khususnya para ulama yang tergabung dalam Jamiyah Thoriqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah, pimpinan Habib Luthfi bin Yahya.
SelengkapnyaSuara sholawat, tahmid, dan dzikir terus menggema di lingkungan Desa Jati, Udanawu . Kamis malam 28 Juli 2016.
SelengkapnyaAlegori Hartoko. Sebagai reporter --‘kota Surabaya’--di Harian Jawa Pos, Hartoko tahun 1996-an, tergolong wartawan yunior JP cukup produktif.
SelengkapnyaJagat jurnalistik olahraga kehilangan salah seorang wartawan terbaiknya, yaitu Kholili Indro atau biasa disapa KO. Itu kode yang dipakai dalam setiap tulisannya di Jawa Pos (JP).
SelengkapnyaAwal Februari lalu adalah pertemuan saya yang pertama dengan Hartoko Ariputro setelah tahun 1995 kami berpisah.
SelengkapnyaJelang sore, lobby Hilton Singapore ramai. Ratusan orang lalu-lalang. Sebagian minum kopi di lounge, atau bergerombol di front desk recepsionist.
SelengkapnyaHari ini dua orang anggota Cowas (konco lawas) Jawa Pos kembali ke hadirat Illahi. Tadi sore Mas Hartoko, mantan wartawan JP yang kemudian berkarir di ANTV biro Surabaya meninggal.
Selengkapnya