Ajak Dahlan Iskan agar Muluskan Pinjaman Bank
Jumat 15 Maret 2013, Menteri BUMN Dahlan Iskan di undang ke Lombok. Salah satu tujuannya adalah peletakan batu bertama pembangkit listerik tenaga air (PLTA) mini di sana.
SelengkapnyaJumat 15 Maret 2013, Menteri BUMN Dahlan Iskan di undang ke Lombok. Salah satu tujuannya adalah peletakan batu bertama pembangkit listerik tenaga air (PLTA) mini di sana.
SelengkapnyaBegitu Jawa Pos dipegang Grafity Press dengan manajemen baru (yang saya pahami honornya naik tikel tekuk), semangat saya dalam memburu berita bagaikan api digrujug bensin, eh….sekarang pertalite ya…hehehe.
SelengkapnyaSaya tak mengenal Dahlan Iskan secara dekat, selama saya bergabung dengan Jawa Pos sejak 1988, dan kemudian ditugaskan di tabloid NYATA, KOMPETISI, WANITA INDONESIA (supervisi), JPNN, dan majalah LIBERTY.
SelengkapnyaSiang itu di bulan Maret 1982 saya terkaget-kaget saat pak pos menyerahkan pos wesel. Saya memandangi tulisan nominal di wesel itu seolah tak percaya.
SelengkapnyaAntara Dahlan Iskan dan Bondet (lanjutan)Sebenarnya aku dan Dahlan iskan kenal sudah lama sekali, sebelum ia menjadi komandan Jawa Pos tahun 1982.
SelengkapnyaSenin pagi, 16 Juni 2014 saya diterima Dahlan di ruang kerja Menteri BUMN. Nama saya dicatat di buku tamu. Saya diterima bersama delapan tamu lain.
SelengkapnyaSaya tidak tahu, mengapa di penghujung malam ini tiba-tiba terketuk untuk menulis secuil kenangan bersama Dahlan Iskan yang kini meringkuk dalam sel tahanan.
SelengkapnyaSaya adalah wartawan pertama yang mewawancarai khusus Bapak Dahlan Iskan, segera setelah beliau diangkat sebagai Direktur Utama PT Jatim Wira Utama, sebuah BUMD yang nyaris bangkrut milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang kemudian berganti nama menjadi
SelengkapnyaTokoh media Dahlan Iskan (Dis) kini resmi jadi tersangka dan ditahan dalam kasus dugaan korupsi penjualan asset tanah PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim.
SelengkapnyaDi tulisan saya yang lalu (baca: Saya Tidak Percaya Dia Korupsi) saya tidak mengatakan, Dahlan tidak bersalah. Melainkan Dahlan tidak korupsi. “Salah” dan “Korupsi” berbeda. Diduga, dia diincar Penyidik (atas kesalahannya).
Selengkapnya