Dua Jempol untuk Sahabatku Khariri Mahmud
ALHAMDULILLAH anak saya yang kedua (Fika) sudah lulus dari Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kakaknya (Bela) lulus tahun lalu,
SelengkapnyaALHAMDULILLAH anak saya yang kedua (Fika) sudah lulus dari Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kakaknya (Bela) lulus tahun lalu,
Selengkapnya“Mengapa harus jauh-jauh bekerja di Semen Padang, Sumatra Barat? Bukanlah lebih baik di Semen Gresik atau Petromikia Gresik?”
SelengkapnyaMasa studi di Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember, yang dimulai tahun 1975, merupakan hal baru dalam kehidupan Dwi Soetjipto.
SelengkapnyaMasa-masa belajar di SMP bagi Dwi Soetjipto juga dikenang sebagai masa ketika ia mulai berkenalan dengan olahraga bela diri.
SelengkapnyaKehidupan pedesaan memang menyenangkan bagi Dwi Soetjipto.Tetapi pada tahun 1969 ketika belum sampai lulus SD, ia dan adiknya Tri Soetikno tiba-tiba harus keluar dari sekolahnya di desa dan mengikuti ibunya untuk pergi ke Surabaya.
SelengkapnyaProgram talk show “Ko Hin Opo maneh” (KOM) di JTV menjelang memasuki tahun kedua, Ko Hin –sebutan populer mantan Pemred JP Sholihin Hidayat sebagai host-nya—dengan ekspresi ‘berbunga-bunga’, memastikan akan merayakan resepsi pernikahan anak sulungnya, y
SelengkapnyaHari itu, 10 November 1955, sebenarnya istimewa bagi warga Surabaya mengingat saat itu adalah Hari Pahlawan yang diperingati di seluruh Indonesia.
SelengkapnyaRumah Kaji Sholihin Hidayat di perkampungan Sekardangan, Sidoarjo, sejak ia jadi Redpel Jawa Pos hingga Pemimpin Redaksi, sudah 30-an tahun, nyaris tidak berubah. Ba’da Magrib itu, pintu rumah tertutup rapat.
SelengkapnyaSuatu malam, di halaman Gedung Percetakan Jawa Pos berlantai dua di Karah Agung-Surabaya, lampu PLN cahanya temaram.
SelengkapnyaTulisan terakhir antara Dahlan Iskan dan Bondet, ternyata menuai protes. Banyak yang minta saya menulis sedikit bocoran.
Selengkapnya