Kasus Penipuan Tenaga Kerja

Oktaviani Berhasil Kabur dari Rumah Penyekapan

COWASJP.COMLUAR BIASA. Oktaviani, 18 tahun, yang disekap oknum-oknum PT Optima di sebuah rumah di Mataram, berhasil kabur. “Seperti ada keberanian yang luar biasa, Oktaviani berhasil keluar dari rumah neraka itu. Kemudian lari secepat-cepatnya dan minta pertolongan warga sekitar. Sekarang adik sepupu saya itu sudah diamankan oleh Polri di Polres Lombok,” kata Suprianto, pukul 22.45 Sabtu 6 September 2017.

“Sore tadi, saya sempat kontak HP dengan Okta. Saya bilang upayakan sebisa mungkin kabur dari rumah itu. Alhamdulillah dia bisa kabur,” terang Suprianto.

Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui apakah puluhan korban penyekapan lainnya berhasil lolos atau tidak? Oktavianus mengaku kabur sendirian saat empat penjaga mess tempat penyekapan lengah.

BACA JUGA: Oktaviani dan Puluhan Temannya Disekap di Mataram​

Telah diberitakan Cowasjp.com, Sabtu siang tadi 16 September, sejak 9 September Oktaviani bersama puluhan tenaga kerja wanita di bawah umur disekap di sebuah rumah yang dijadikan mess calon karyawan. Letaknya, menurut dugaan awal, di Jalan Pariwisata, Paok Motong Bagek Gaet nomor 32, RT 02/RW 04, Kecamatan Masbagik, Mataram. Letaknya kira-kira 100 meter dari SDN 2 Paok Matong. Semuanya tidak boleh keluar rumah.

suprianto-kakak-korbancowasmJKT9.jpgSuprianto, kakak sepupu korban (Oktaviani). (CoWasJP)

Mereka disekap oleh oknum karyawan perusahaan abal-abal, PT Optima yang mengaku bergerak di bidang sales. Semula Oktaviani dijanjikan bekerja di kantor pusat PT Optima di Surabaya, tapi begitu mendarat di Bandara Juanda langsung diterbangkan lagi ke Mataram oleh oknum pekerja PT Optima. Alasannya, Oktavianus bersama tiga teman wanitanya dari Musi Rawas harus menjalani training di Mataram. Di Mataram sana sudah ada puluhan tenaga kerja wanita di bawah umur lainnya. Sekitar 40 orang.

Sore tadi, para petugas Polsek Masbagik, Mataram, sudah menyerbu rumah yang diduga menjadi tempat penyekapan para tenaga kerja wanita di bawah umur. Ternyata, rumah tersebut kosong. Rupanya, tempat penyekapan tidak di rumah itu, tapi tidak jauh dari rumah tersebut.

Namun, gara-gara para petugas Polsek Masgabik tadi sore menyerbu kampung Motong Bagek Gaet, warga kampung tersebut menjadi waspada. Karena itu, ketika Oktaviani berhasil kabur dan minta pertolongan kepada warga sekitar, maka warga sigap menolongnya. Kemudian segera melaporkan kepada Polsek Mogambik.

“Oktaviani langsung dijemput Polisi dan pukul 19.45 malam ini sudah berada di Mapolsek Mogambik. Pukul 20.15 Oktaviani langsung dibawa ke Mapolres Lombok untuk diamankan. Alhamdulillah, reaksi Polri cukup cepat ke TKP. Meski laporan resmi orang tuanya dari Musi Rawas (Sumatera Selatan) belum diterima, Polri langsung bertindak. Terima kasih Polri,” kata Suprianto, kakak sepupu korban yang domisili di Gresik itu.

“Besok (Minggu 17 September) isteri saya dan sejumlah famili terbang ke Mataram untuk menjemput Oktaviani. Saya mengapresiasi kerja sama Kejaksaan Mataram dan Polsek Mogambik, dan Polres Lombok yang bereaksi cepat ,” lanjutnya.

Para tenaga kerja lainnya yang masih disekap masih dalam pencarian, dan para pelaku masih diburu. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda