Ibu dan Anak Bertemu Kembali Setelah 55 Tahun Berpisah

COWASJP.COM – Mbah Marsiatim (kiri) dan anaknya Sukarman (Foto: CoWasJP)

MBAH MARSIATIM berpisah sangat lama dengan empat putranya. Bila dihitung 55 tahun sudah mereka berpisah dan tanpa kontak (lost contact). Empat putranya di Surabaya yang waktu ditinggal masih kecil-kecil tidak tahu di mana gerangan ibunya? Mereka hanya tahu ibunya pada tahun 1962 seolah hilang ditelan rimba, entah di mana?

Baru Kamis 2 November 2017 siang inilah, Mbah Marsiatim yang diperkirakan berusia lebih dari 80 tahun, bertemu dengan putra keduanya, Sukarman, 60 tahun, di RS Tarakan Jakarta. Pertemuan yang tak terduga sama sekali dan terasa bagai keajaiban luar biasa dari Allah SWT. Berarti Sukarman ditinggal pergi ibunya ketika masih usia 5 tahun.

Sukarman didampingi Pak RW, Pak Ali, Kamis siang ini 2 November 2017 menjumpai ibunya di RS Tarakan Jakarta Pusat. 

Tapi bagaimana ceritanya Mbah Marsiatim bisa ditemukan oleh puteranya, Sukarman, setelah 55 tahun berpisah tanpa kontak? Adalah Bambang Indra Kusumawanto, mantan wartawan Jawa Pos yang secara tak sengaja menemukan Mbah Marsiatim. 

bikGg1cD.jpgBambang Indra Kusumawanto (paling kanan) dan keluarga.

Inilah penuturan BIK (Bambang Indra Kusumawanto):

Jadi, Selasa siang (31 Oktober 2017) saya lagi menjenguk bude saya di RSUD Tarakan Jakarta Pusat. Terus bude saya bilang kalau pasien yang seruangan sama dia itu nggak ada keluarganya. Akhirnya saya samperin dan ajak ngobrol.

Namanya  nenek Marsiatim. Dan si nenek cerita dia berasal dari Surabaya. Punya anak 4 (3 cewek dan 1 cowok), namanya (1) Sukarti, (2) Sukarman, (3) Sukartini, (4) Sukarsio.

Alamat rumah di Surabaya yang dia ingat :  Ambengan Batu Gang 1 No. 33 RT 01 RW 05 Surabaya.

Jadi, 55 tahun yang lalu beliau pergi ke Jakarta ikut temannya dan nggak bilang kepada anak-anaknya bahwa dia pergi ke Jakarta. Anak-anaknya masih kecil. Dan waktu beliau pergi pun, beliau nggak ninggalin pesan, alamat atau nomor.telepon yang bisa dihubungi. Jadi sampe sekarang beliau nggak berkabar sama anaknya sama sekali, nggak tahu keadaan anak-anaknya gimana. Dia cuma tahu kalau anak-anaknya di Surabaya.

Selama di Jakarta beliau tinggal di daerah Manggarai, beliau sendirian dan sekarang beliau di rawat di RSUD Tarakan Jakarta Pusat karena kaki sebelah kirinya nggak bisa jalan. Soalnya waktu itu pas lagi kerja (sebagai pembantu rumah tangga) beliau jatuh, jadi sekarang beliau nggak bisa kerja lagi. 

Dan karena hal ini juga Mbah Marsiatim nggak bisa pulang ke Surabaya. Kata suster yang saya temui, beliau berstatus sebagai orang terlantar. Suster bilang kalau si nenek udah sembuh beliau akan di bawa ke panti jompo.

Nenek Marsiatim bilang kalau dia pingin banget ketemu sama anak-anaknya. Jadi di sini saya minta tolong dengan sangat bantuan teman-teman CowasJP (Perkumpulan Para Mantan Karyawan Jawa Pos) buat nyebarin informasi ini. Siapa tahu dengan tersebarnya informasi ini, dan sampai ke kerabat atau orang-orang yang kenal dengan anak-anaknya bisa langsung dikabarin dan bisa ketemu sama si nenek.

Bagi kerabat yang kenal sama keluarga beliau, bisa langsung menghubungi RSUD Tarakan Jakarta Pusat, ini nomor telepon RS Tarakan Jakarta: (021) 3842934

Semoga beliau secepatnya dipertemukan dengan anak-anaknya dan diberi kesehatan lahir dan batin serta kesabaran dalam menghadapi semua ini. Aamiin Aamiin ya Rabbal'alamin.

**

Kebetulan pula, seorang anggota Cowas JP, Mas David Yusuf kenal dengan Sukarman, putera Mbah Marsiatim itu. “Luar biasa sambutan keluarga dan para tetangga Sukarman di Ambengan Batu,” kata David Yusuf. “Mereka sangat berterima kasih mendapat berita yang sangat menggembirakan ini dari Cowas JP.”

davidm9t2R.jpgDavid Yusuf

Sukarman adalah keluarga yang sederhana. Ekonominya pas-pasan. “Tapi dia ringan tangan. Punya keahlian membetulkan jaringan listrik. Bila ada tetangganya punya masalah listrik di rumahnya, tanpa diminta dan asalkan dia tahu, Sukarman pasti datang membantu,” tutur David.

Terjadilah gotong royong yang luar biasa. Pak RW 5 Ambengan Batu, Ali, langsung menyatakan siap mengantarkan Sukarman ke Jakarta untuk menjemput ibunya. “Biayanya dikumpulkan rame-rame. Dari kas Karang Taruna juga mengucur. Kami rencananya akan membawa Mbah Marsiatim dari RS Tarakan Jakarta ke Surabaya naik ambulans. Kami harus menyewa ambulans,” kata Ali, Ketua RW yang mengantarkan Sukarman.

Ketua-RW-Pak-Alicvgn0.jpgKetua RW, Pak Ali yang mendampingi Sukarman menjemput ibunya.

Saat dihubungi lewat HP, Pak Ali dan Pak Sukarman masih berada di bus. Mereka kemarin sore naik Bus Lorena dari Surabaya ke Jakarta. Diperkirakan jam 11.00 Kamis 2 November 2017 siang mereka tiba di RS Tarakan Jakarta. Bagaimana pertemuan Sukarman dan ibunya nanti? Tunggu laporan berikutnya. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda