COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Imam Kusnin Ahmad
-----------------------------------------
KABUPATEN Blitar telah meraih Swasti Saba Padapa (Pemantapan) pada 2014. Tahun ini (2016), Kabupaten Blitar yang kini dipimpin Bupati H.Riyanto, bertekad menuju Swasti Saba Wiwerda (Pembinaan). “Itu tekad kita tahun ini,” ujar Bupati Blitar usai Rapat Pembinaan Persiapan Verifikasi Kabupaten Sehat Tingkat Propinsi Jawa Timur, di Agung Pendopo Ronggo Haninegoro, 19 Juli 2016.
Pengembangan Kabupaten Blitar Sehat satu di antara bagian dari dinamika dan semangat Pemkab, lembaga legislatif, dan komponen masyarakat (Forum Kabupaten Blitar Sehat). “Untuk meraih Kabupaten Sehat harus bekerja keras. Bukan menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan saja, tapi semua stakeholders yang ada,’’ katanya.
Harus dimulai dari keluarga yang sehat, kemudian desa yang sehat, kemudian dan kecamatan yang sehat. “ Kabupaten Sehat merupakan proses menciptakan dan meningkatkan kualitas fisik, sosial, dan budaya dengan pengembangan potensi masyarakat. Mewujudkan kondisi kabupaten yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni dan ditempati warganya,’’ katanya.
Beberapa tahapan menuju kabupaten sehat antara lain, menyosialisasikan peraturan bersama Mendagri dan Menkes tentang penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat. Meningkatkan jejaring antarpelaku secara berjenjang, sinergis dan berkelanjutan. “Kabupaten Blitar harus bisa meraih predikat Swasti Saba Wiwerda. Sesuai dengan motto: sehat, indah, nyaman, dan pratriotik (Simpatik). Bukan sekadar slogan,’’pintanya.
Empat tatanan Swasti Saba Wiwerda, yaitu sarana dan prasarana kawasan permukiman sehat, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, kawasan pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi harus dipenuhi. Kalau itu semua terwujud Kabupaten Blitar berhak meraih Swasti Saba Wiwerda.
Bupati juga mengingatkan, lomba kabupaten sehat dan bidang yang lain bukan semata-mata untuk meraih juara. Namun, menjadikan kebiasaan yang baik, misalnya hidup bersih dan sehat, tertib berlalu lintas melalui Wahana Tata Nugraha serta lingkungan yang rapi dan bersih melalui Adipura. “Kami minta agar tim monitoring memaksimalkan titik-titik pantau,’’ kata Bupati.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan, dr.Kuspardani mengatakan, untuk menuju Swasti Saba Wiwerda, Kabupaten Blitar menunjuk 14 kecamatan dengan 85 desa/kelurahan. Antara lain Kecamatan Wlingi meliputi Kelurahan Beru, Tangkil. Kecamatan Sutojayan menunjuk Desa Bacem, Kelurahan Kalipang.
Kecamatan Udanawu meliputi Desa Besuki, Ringinanom. Kecamatan Kademangan menunjuk Desa Rejowinangun, Suruwadang. Kecamatan Nglegok menunjuk Desa Penataran. Kecamatan Garum meliputi Kelurahan Bence, Sumberdiren. Kecamatan Sanankulon menunjuk Desa Bendowulung.
Kepala Dinas Kesehatan, dr.Kuspardani. (Foto: istimewa)
Berbagai upaya juga sudah dilakukan. Misalnya tim Pembina sudah mulai melakukan sosialisasi tentang pengembangan kabupaten sehat dan melakukan koordinasi dengan SKPD terkait forum kabupaten sehat.
“Untuk pembinaan desa/kelurahan tahap I dimulai 26-27 Juli 2016, tahap II 2-3 Agustus 2016. Tujuannya meningkatkan pemahaman kepada tim pendamping desa yang berjumlah sekitar 200 orang,’’ jelas Kuspardani.
Tim Pembina dibagi menjadi tujuh tim, terdiri dari SKPD terkait. “Setiap rumah harus mempunyai pemantau jentik. Sehingga mudah pelaporan dan penanganannya, sehingga lingkungan benar-benar bersih dan sehat. Verifikasi kabupaten sehat tingkat Provinsi Jawa Timur syaratnya semua desa dan kecamatan harus bersih, sehat, ODF atau bebas buang air besar di ruang terbuka.’’
Tahun 2014 Kabupaten Blitar telah menunjuk 8 kecamatan dengan 55 desa/kelurahan dalam Swasti Saba Padapa. “Alhmadulillah juara dan tahun ini 85 desa.Semoga juga mengulang suskses,” harap Kuspardani. *