COWASJP.COM – ockquote>
C a T a T a N: Arif Afandi
----------------------------------
WAKIL Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengaku banyak ditanya tentang rencana demo menuntut dugaan penistaan agama, 4 Nopember mendatang. Lantas apa jawabannya?
"Sebagai salah satu ketua PBNU, sikap NU sangat jelas. PBNU melarang semua elemennya ikut demontrasi tersebut. NU lebih mengedepankan kesatuan bangsa," katanya di depan ribuan penonton Festival Wayang Nusantara di Ngawi, 30/10/2016.
Sebagai orang nomor dua di Jatim mengingatkan agar kita meniru para founding fathers dalam menyelesaikan segala perbedaan di negara ini. Bung Karno, katanya, selalu mengajak bicara semua kelompok untuk mengatasi perbedaan antar mereka.
"Pada saat itu, para founding fathers berbeda pendapat untuk menentukan kapan merdeka. Juga bersilang pendapat dalam hal menentukan dasar negara. Semuanya bisa diselesaikan dengan musyawarah mufakat," kata Wakil Gubernur yang akrab dipanggil Gus Ipul ini.
Umat Islam sebagai bagian dari bangsa ini juga dilanda perbedaan-perbedaan. Melihat hal ini, Bung Karno berkonsultasi dengan KH Wahab Hasbullah sebagai salah satu pendiri NU. Keduanya lantas bersepakat untuk membuat forum yang bisa menyatukan seluruh umat muslim dan warga bangsa lainnya.
Suasana pergelaran wayang kulit dengan dalang Ki Anom Suroto di Alun-Alun Ngawi. (Foto: Arif Afandi/CoWasJP)
"Hasilnya, lahirlah forum halal bil halal yang kemudian menjadi tradisi khas bangsa Indonesia setiap Idul Fitri. Halal bil halal tidak ada di Arab. Istilah itu juga tidak dikenal di sana. Ini khas Indonesia yang berarti saling memaafkan," terangnya.
Cara bermusyawarah mufakat untuk mengatasi perbedaan seperti dikembangkan para founding fathers inilah yang harus kita kedepankan lagi dalam mensikapi perbedaan-perbedaan yang ada sekarang. "Dengan cara itu, alhamdulillah kesatuan dan persatuan bangsa terjaga sampai sekarang," tuturnya.
Gus Ipul diantara para pengurus Asosiasi Gapoktan Jawa Timur di Ngawi. (Foto: Arif Afandi/CoWasJP)
Seperti diketahui, tanggal 4 Nopember mendatang akan ada demo besar-besaran mendesak pemerintah menindak Ahok Basuki Tjahja Purnama yang dituduh menista agama. Ormas Islam besar seperti NU dan Muhammadiyah sudah melarang warganya ikut demo tersebut karena khawatir ditunggangi kepentingan untuk memecahbelah NKRI.
Gus Ipul sendiri dalam setiap acara mengenalkan model yel-yel yang menggabungkan semangat keagamaan dan kebangsaan. "Allahuma shalli 'ala Muhammad. Merdeka!," teriaknya diikuti ribuan warga Ngawi.
Festival Wayang Nusantara yang digagas keponakan Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid ini diselenggarakan sebagai bagian dari syukuran penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Pergelaran wayang di Ngawi dengan dalang Ki Anom Suroto ini merupakan pergelaran ke 7 dari 10 pergelaran. (*)