COWASJP.COM – SUASANA seperti wukuf di Arofah saat musim haji, tapi ini terjadi di Monas Jumat pagi hari ini. Itulah gambaran paling sederhana utk menggambarkan suasana di silang monas pagi ini.
Seperti dimaklumi jutaan umat islam dari seluruh penjuru tanah air tumpah di seputaran silang Monas demi Aksi Super Damai Bela Islan III 212.
Aksi damai 212 di Tugu Monas. (Foto: istimewa)
Pemandangan antrian di pelbagai sudut tak bisa dihindari, terutama di toilet stasion Gambir. Bedanya, antrian cukup tertib dan rapi, dan penulis tdk merasakan capek dan kesal antri krn sgr bisa berkenalan dg sesama pengantri dari pelbagai daerah yang satu visi dan ada chemistry. Antrian tak berasa lama karena diskusi tentang idealisme Islam.
Antrian lebih panjang di toilet dan wudhu mobile, yg disediakan di dalam area monas, ratusan orang sabar ngantri dg tertib dalam 3 'shaf' panjang.
Mereka rela berkumpul dari pelbagai penjuru dengan biaya sendiri, yg tertahan tidak ikut berangkat memberikan donasinya, menyumbang konsumsinya mininal mengirim doanya.
Bahkan tak sedikir yang berjalan kaki dari ciamis, bogor dan Bekasi untuk sebuah tuntutan "Tangkap Ahok Penista Agama" dengan tetap menjaga Keutuhan Bangsa dan keutuhan NKRI.
Meskipun media utama mencoba membelokkan issu utama menjadi sekadar aksi jumatan, dzikir dan doa bersama, namun tidak mampu menutupi tema utamanya Adili Penista Agama. Hal itu terlihat dari poster2 yang terpampang dan dibawa peserta aksi tetap konsisten pada satu tema yaitu "penjarakan Ahok" sumber masalah Bangsa.
Pukul 9 tepat, jamaah dikejutkan dengan spontan takbir dan sholawat serta berdiri semua. Ternyata mereka menyambut kedatangan ribuan jamaah Ciamis yang longmarch ratusan KM sejak Senin subuh yg lalu. Suasananya kami bayangkan mirip seperti jamaah anshor yg menyambut kehadiran jamaah 'muhajirin dari ciamis'.
'Muhajirin Ciamis' ini mendadak ngeTOP, terkenal karena aksi longmarchnya, karena busnya dilarang Polisi melayani Aksi Damai. tapi pelarangan aparat tsb tidak menghalangi semangatnya utk berjihad Aksi Damai ke Monas, meski harus jalan kaki.
Tak urung aksinya malah meng inspirasi dan diikuti okeh jamaah 'Muhajirin' dari Bogor, Bekasi, Banten dan sekitar Jabodetabek untuk ikutan longmarch yg berangkat sejak kamis sore.
Hari yg cerah ini Benar-benar aksi damai dengan Jumatan yang bukan Sekadar Jumatan Biasa. (*)