COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Arif Afandi
----------------------------
MESKI baru tiga bulan tinggal di Indonesia, Wakil Duta Besar Perancis di Jakarta Charles-Henri Brosseau sudah menebar pujian untuk Propinsi Jawa Timur. Ia terkesan dengan kenyamanan Surabaya yang menjadi ibukota propinsi ini.
"Ini bukan pujian. Tapi saya betul-betul merasakan bahwa suasana di sini jauh lebih nyaman dibandingkan di Jakarta?," katanya saat bertemu Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di Kantor Gubernuran Surabaya, Jumat, 16/12/2016. Brosseau bertemu Gus Ipul untuk melaporkan rencana peringatan 50 Tahun Institut Francais Indonesia (IFI) yang akan berlangsung 30 Januari mendatang. Ia bertemu orang nomor dua di Jatim itu didampingi Direktur IFI Surabaya Veronique Mathelin.
Sebelumnya, Gus Ipul menyambut baik kehadiran Brosseau. Ia mengaskan bahwa hubungan antara Jatim dengan Pemerintah Perancis sudah sangat baik. Namum, masih perlu dipererat dan dipertajam, terutama di bidang ekonomi dan perdagangan.
Menurut Brosseau, Jawa Timur menjadi provinsi yang sangat penting bagi Perancis. Keberadaan IFI di Surabaya menjadi salah satu buktinya. Bahkan, pemerintah Perancis juga telah menunjuk seorang konsul kehormatan di Surabaya. "Nanti akan diumumkan Ibu Menteri Luar Negeri Indonesia," tambahnya.
Kabar diangkatnya konsul kehormatan pemerintah Perancis di Surabaya ini diaambut gembira Gus Ipul. Menurutnya, dengan pengangkatan konsul kehormatan Perancis tersebut, kini ada 20 perwakilan negara-negara di Jawa Timur. "Ini bagus untuk meningkatkan hubungan dagang dan ekonomi kita," tuturnya.
Gus Ipul menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan Jatim dengan Perancis cenderung turun. Juga rangking investasi Perancis ke provinsi ini. "Setahun terakhir, ranking perdagangan Perancis turun dari peringkat 20 menjadi 24," terangnya.
Brosseau mengakui bahwa Jatim merupakan provinsi di Indonesia yang paking dinamis dalam hal ekonomi. Karena itu, ia akan segera menindaklanjuti keinginan pemerintah Jatim untuk meningkatkan perdagangan ini dengan mendiskusikan dengan bagian ekonomi Kedubes Perancis.
Ditambahkan bahwa selama ini sudah berjalan dengan baik kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan. Namun, pemerintahnya ingin meningkatkan di bidang lain, terutama dalam hal tata kelola kota, pengelohan sampah dan air bersih. Disebutkan bahwa negaranya punya keunggulan teknologi di bidang tersebut. "Kami juga ingin meningkatkan kerjasama di bidang maritim. Sebab, kami tahu bahwa Surabaya dan Jawa Timur dikelilingi laut," kata Brosseau.
"Ke depan, ekspor dan impor dengan Perancis tidak perlu lewat negara lain. Langsung saja ke Surabaya. Pelabuhan Perak sudah layak melayani kapal international secara langsung," tambah Gus Ipul. (*)