COWASJP.COM – AKIBAT hujan yang melanda di Kecamatan Wawo yang cukup deras, akhirnya kota Bima tenggelam. Sampai berita ini ditulis, banjir yang datang dadakan sejak Rabu siang, belum juga ada tanda-tanda surut.
Sekitar pukuk 20.00 WIB, telepon saya berdering. Dari hujung telepon terdengar suara wanita yang menangis tersedu-sedu.
Mendengarkan suara tangis itu, membuat saya panik. Sebab, sejak siang beredar info kalau Bima, daerah kelahiran saya dilanda banjir.
Setelah saya amati di layar HP, ternyata yang menangis itu adalah adik kandung saya. Siti Fatimah namanya. Dia tidak mampu menahan kesedihan, karena rumanya hampir tenggelam akibat banjir yang melanda kota Bima sejak siang hingga tadi malam. "Saya sekarang mengungsi di rumah tetangga kak," tuturnya dengan suara terbata-bata.
Kebetulan tiga rumah selatan rumahnya terdapat sebuah rumah besar bertingkat tiga. Rumah itulah tempat mereka mengungsi bersama tetangganya. "Kak, sekarang Bima banjir. Deras sekali," tuturnya terputus-putus.
Waktu mengungsi, cerita Fatima, di dalam rumahnya air sudah selutut. Dia pun tidak sempat membawa apa-apa. Termasuk surat-surat penting. "Pokoknya bisa selamat, sudah alhamdulillah kak," ceritanya lagi singkat.
Untung Rabu kemarin dia pulang lebih awal dari tempat kerjanya. Melihat mendung gelap, dia pun bolos dari kantornya. Sedangkan suaminya Supratman, yang bekerja di Pemkot Bima, sampai tadi malam belum dikerahui nasibnya. "Kami tidak bisa berkomunikasi. Jaringan telepon putus," ceritanya singkat. "Kota Bima sekarang gelap gulita," tambah Fatimah, ibu tiga anak ini.
Dia merupakan adik saya ke enam. Saya merupakan putra tertua dari tujuh bersaudara.
Setelah bercerita sungkat, lantas telepon kami putus. Berkali-kali saya berusaha sambung kembali, namun tidak bisa.
Menurut informasi yang saya terima, banjir tingginya ada yang mencapai tiga meter. Seperti di kampung Sadia, Bedi, kampung Sumbawa dan sekitarnya. Sedangkan ketinggian banjir dua meter diantaranya di Lewirato, Penaraga, Kumbe, Kendo, Kumbe, Kampung Bara, Jatiwangi, Panggi dan sekitarnya.
Hingga tadi malam belum diketahui korban jiwa dan meteri akibat banjir tersebut. Sebab, semua warga kota Bima berusaha untuk menyelamatkan dirinya masing-masing. (*)