COWASJP.COM – ockquote>
O l e h: Wahyu Darmawan
----------------------------------------
BENCANA tanah longsor yang menimpa Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo menelan korban 17orang tewas, 25 orang luka-luka, dan diperkirakan 11 warga lainnya masih tertimbun. Proses evakuasi masih berlangsung.
Hujan yang berlangsung pada Jumat malam (31/3/2017) memicu longsor pada Sabtu (1/4/2016) pukul 06.00 WIB.
Tanah longsor menimbun rumah dan para petani yang sedang memanen jahe di bagian bawah lereng perbukitan. Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kabupaten Ponorogo, diperkirakan terdapat 11 orang yang masih tertimbun longsor. Belum dapat dipastikan berapa jumlah keseluruhan korban yang tertimbun longsor, baik warga yang di dalam rumah dan yang sedang bekerja memanen jahe saat longsor berlangsung.
Foto: BNPT
BPBD Ponorogo bersama TNI, Polri, relawan, dan warga masih melakukan evakuasi. Ada korban yang berhasil lari saat kejadian. Menurut laporan Kepala Desa Banaran, kejadian berlangsung cepat, korban di kebun sempat lari namun terkepung material longsoran kemudian tertimbun longsor.
Rumah yang terdampak sekitar 25-30 unit rumah. Alat berat diperlukan untuk evakuasi korban yang tertimbun longsor. Akses menuju lokasi cukup sulit dilalui karena jalan kecil. Masyarakat berduyun-duyun menonton longsor sehingga jalan macet dan kendaraan terhambat. Komunikasi dengan HP dan radio komunikasi juga tidak lancar.
Sebelumnya sudah ada tanda-tanda longsor. BPBD telah memperingatkan warga akan bahaya longsor. Saat malam hari warga mengungsi sementara. Namun saat warga kembali ke rumah pada pagi hari untuk bekerja longsor menerjang saat tidak ada hujan. Posko juga sudah didirikan di Desa Banaran.
Inilah salah satu ketidakpastian dari longsor yang sulit diprediksikan kapan secara pasti terjadi longsor.
Foto: BNPT
Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD. Tim Reaksi Cepat BNPB dalam perjalanan menuju lokasi. BPBD Provinsi Jawa Timur juga melakukan penguatan dan mengirimkan bantuan kepada BPBD Ponorogo. Demikian menurut keterangan Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BPBD).
Pusat longsor di RT 01 RW 01 Dukuh Tangkil Desa Banaran, Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Saksi: Misman, Kasun Tangkil, 45 tahun, Alamat Dusun Tangkil Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo, dan Kateni, 54 tahun, petani.
KRONOLOGI
Kronologi kejadian, 3 minggu yang lalu, diketahui bahwa TKP sudah mengalami retakan kurang lebih 30 cm. Retakan tetsebut berangsur angsur mengalami penambahan turunan menjadi 9 meter (1 minggu kemudian) dan 15 meter (3 minggu kemudian), hingga kemarin tanggal 31 Maret 2017 menjadi 20 meter. Beberapa hari terakhir TKP diguyur hujan lebat, terakhir hujan Jumat 31 Maret 2017 sore. Kemudian 1 April 2017 sekitar pukul 07.40 WIB tanah tersebut longsor dan menimpa rumah dan warga.
Foto: BNPT
PENDATAAN SEMENTARA
1. Rumah yang tertimbun 32 unit.
2. Korban hilang 29 orang antara lain :
Suherman Dkh. Bondangsari, Litkusnin Dkh. Tangkil, Bibit, Poniran, Prapti, Misri, Arifin, Cikrak. Ini dari RT 2 RW 3.
Dari RT2 RW 1:
Pujianto, Maryono, Siyam, Situn, Tolu, Katemun, Menit, Muklas Dkh. Krajan, Suroso Dkh. Tangkil, Ardan RT 3 RW 1, Janti, Pita, Nadi, Hengky, Iwan, Katemi, Suyono RT 1 RW 3, Mujirah, Suyati, Purnomo.
Langkah langkah yang diambil :
1. Pendataan korban
2. Pencarian dan evakuasi korban
3. Pendirian posko
4. Pendirian dapur umum
5. Persiapan pencarian korban yang belum ditemukan
6. Koordinasi dengan instansi terkait untuk penyiapan alat berat. (*)