COWASJP.COM – YOGYAKARTA seolah tak pernah berhenti berkreasi. Salah satu destinasi wisata unggulan yang dikenal karena budayanya itu pun terus berbenah.
Selama ini, Jalan Malioboro menjadi salah satu daya tarik di provinsi berstatus daerah istimewa itu. Malioboro merupakan bagian dari garis imajiner antara Gunung Merapi, Tugu, Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pantai Selatan. Malioboro terletak antara Tugu dengan Keraton.
BACA JUGA: Mensos: Belajar Industri Kreatif? Ayo ke Yogya!
Malioboro pun terus dipoles. Kini, jalan yang menjadi pusat belanja khas Yogyakarta itu sudah memiliki trotoar yang memanjakan pejalan kaki.
BACA JUGA: Menpar: Atraksi Tradisi Punya Daya Pikat Tinggi
Selain itu, akan ada toilet khusus di dekat Malioboro. Yang istimewa, toilet itu berada di bawah permukaan alias underground.
ILUSTRASI: Desain toilet underground kawasan titik nol km Jogja. (Foto:Kusnantokarasan)
Menurut Larasati selaku person in charge (PIC) Borobudur dan Joglosemar dari Pokja Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar), proyek toilet underground bintang lima itu sudah memasuki tahap penggalian. “Penggalian ditargetkan selesai dalam dua pekan pada Minggu 28 April nanti,” ujarnya.
Laras menjelaskan, lokasi proyek toilet underground di Taman Parkir Senopati. Berada di ujung Malioboro. Penggalian untuk toilet underground itu sampai kedalaman enam meter.
“Total akan ada 20 toilet, yakni 12 toilet Perempuan, dua toilet difabel dan enam toilet laki-laki,” sebutnya.
Jauh-jauh sebelumnya, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sangat getol membuat pernyataan tentang pentingnya toilet bersih di kawasan wisata. Menurutnya, persoalan toilet sering terabaikan.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. (Foto: tribunnews)
Padahal, katanya, wisatawan juga butuh toilet yang bersih. Sebab, higienis merupakan unsur penting untuk menarik wisatawan.
"Toilet sangat berpengaruh terhadap higienitas dan penting sekali buat pariwisata. Toilet harus diperbanyak di setiap destinasi wisata. Pokoknya, toilet harus bersih," ujarnya. (*)