COWASJP.COM – PEMBANGUNAN bandara baru Yogyakarta di Kulonprogo mendapat perhatian luas dari berbagai kelompok masyarakat. Salah satunya dari tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Doddy Yudhista Adam.
Mantan Ketua Gerakan Wakaf Buku dan Pengembangan Masyarakat ICMI Pusat ini mengusulkan nama "Yogyakarta International Airport Hamengku Buwono IX" bagi bandara baru tersebut. Usulan Doddy tersebut disampaikan melalui surat yang dia kirim ke Presiden Joko Widodo, Jumat (5/5).
Dalam suratnya Doddy menulis "Bersama surat ini, saya pribadi dan atas nama warga Yogyakarta mengusulkan nama bandara baru di Wates, Kulon Progo, Yogyakarta nanti bernama "Yogyakarta International Airport Hamengku Buwono IX."
Di dalam surat tidak disampaikan alasannya. Namun dalam wawancara Doddy menyampaikan sejumlah alasan. "Secara historis, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sangat layak mendapat penghormatan ini," tegas Doddy yang kini tinggal di Yogyakarta.
Background historis jelas, lanjut Doddy. Beliau mendukung kemerdekaan RI dan pernah menerima RI beribukota di Yogya dengan dukungan moril dan materiil. "Perjuangannya membela RI sangat jelas," tandas pria yang akrab dengan inisial DY ini.
Salah satu sumbangan yang bermakna dari HB IX adalah pembelian Gedung Kedutaan Republik Indonesia di Amerika. Doddy menyampaikan, dia baru mendapat informasi soal itu dari cucu HB IX. "Baru tahu, ternyata HB IX pepundenku yang membeli Gedung Kedutaan Republik Indonesia di Amerika. Agar RI tidak dipandang rendah dan tidak kehilangan muka di dunia."
"Saya benar-benar baru tahu hari ini dari Cucu Beliau RM Harcanie Prabunegoro," tulis Doddy dalam WhatsApp Group ICMI DIY.
Doddy Yudhista Adam
Selain nama bandara, pria yang pernah menjadi Direktur Penerbitan CIDES ini juga mengusulkan dibangunnya gapura gerbang bandara dengan patung Sultan HB IX.
Surat yang dikirimkan ke Presiden Jokowi ini juga ditembuskan ke Mensesneg Pratikno dan mantan Presiden Ke-3 RI BJ Habibie. "Tembusan copy WA saja," jelas Doddy.
Di akhir suratnya Doddy menulis "Semoga saudara Presiden Jokowi berkenan dan menjadi pertimbangan."
Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah melakukan groundbreaking dimulainya pembangunan bandara yang akan menjadi pintu gerbang bagi wisatawan untuk masuk Greater Joglosemar --salah satu destinasi dari 10 Bali Baru-- ini. Bandara baru ini diharapkan ikut mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke Joglosemar dengan ikon Borobudur yang ditargetkan sebanyak 2 juta pada tahun 2019.
Ketika surat in di-share ke Grup ICMI DIY, tanggapan dan dukungan pun bermunculan. "Surat Pak.DY ini sangat berargumentasi kuat dan simpatik. Hendaknya menamakan bandara baru di Temon (KP) dengan nama Bandara Internasional HB IX ini bukan hanya usulan personal Pak DY. Mari kita jadikan juga sebagai usulan ICMI DIY. Sayang kalau jasa besar HB IX buat NKRI terabaikan begitu saja oleh sejarah!" respons Guru Besar Ekonomi UGM Prof Dumairy.
Dukungan juga datang dari mantan Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof Dr Edy Suandi Hamid. "Wah bagusss... monggo, biar ICMI mulai, nanti akan didukung elemen masyarakat lainnya," tegas Edy Suandi Hamid.
Edy lantas mengusulkan agar dilakukan audiensi dan berkirim surat ke Hamengku Buwono X. Dengan begitu, isu ini bisa didorong menjadi isu nasional.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan DIY Prof Dr Suwarsih Madya juga mendukung 100 persen usulan DY. Termasuk untuk segera berkirim surat ke Hamengku Buwono X seperti yang disarankan Edy Suandi Hamid. Suwarsih lantas usul nama yang lebih singkat. "Bandara Internasional "Sri Sultan HB IX" lebih elegan karena tidak terlalu panjang," katanya.
Seperti diketahui, sejak Presiden Jokowi menetapkan Joglosemar sebagai satu dari 10 top destinasi, lalu Menpar Arief Yahya bergerak teknis, maka satu critical success factor yang disebut adalah bandara. Sebab, Adisutjipto Airport sudah tidak cukup untuk menembus target 2 juta wisman di 2019. Karena itu, usulan pertama yang disampaikan adalah akses bandara. (*)