COWASJP.COM – NASIB operator sekolah memang cukup memrihatinkan. Beban tugas mereka begitu berat untuk menangani hampir semua tugas-tugas administrasi baik intern maupun ekstern. Apalagi di era sekarang ini, dimana aktivitas keadministrasian sekolah dasar semakin meningkat.
Namun demikian, nasib mereka, khususnya dalam bidang kesejahteraan, masih jauh panggang dari api. Padahal boleh dikatakan, operator sekolah merupakan jantung bagi sekolah itu sendiri. Pekerjaan berat dilakoni, penghasilan cekak diamini
Padahal kalau dibanding guru honorer yang penghasilannya juga sama-sama cekak, pekerjaan operator sekolah ini justru lebih berat. Lantas apa sebenarnya yang mereka cari? Tidak ada kata lain selain siapa tahu suatu saat nasib baik ada pada mereka sehingga bisa diangkat sebagai PNS, meski mereka sadar bahwa profesi operator sekolah belum masuk dalam struktur organisasi sekolah dasar.
Salah satu contoh adalah Yayuk Puji Suranti S.Pd. Operator SDN 01 Kartoharjo yang sudah bekerja selama 10 tahun ini bahkan bisa dijadikan contoh pekerja profesional oleh rekan-rekan lainnya.
Semangat kerja, ketekunan dan tanggungjawabnya terhadap pekerjaan membuat Yayuk mendapat acungan jempol dari sejawatnya. Bagi kami, dia itu bisa dikatakan inspiring teacher,’’ kata Miss Nina, teman kerjanya.
Selalu tampil ceria dan tersenyum, meski beban pekerjaan di pundaknya begitu berat disandangnya.
Yayuk Puji Suranti S.Pd
Tapi tak pernah sedikit pun ia menampakkan kelelahannya, bahkan selalu tampil prima dan cantik.
‘’Yah beginilah saya,’’ kata Yayuk merendah di sela-sela kesibukannya.
Ia mengaku pekerjaan sebagai operator sekolah di SD, sekarang boleh dikatakan cukup berat.
Sebagai tulang punggung manajemen administrasi berbasis IT, Yayuk setiap hari memang harus bekerja keras, bahkan tak jarang di rumah harus lembur apabila waktu pengiriman suatu data ke Dapodik (Data Pokok Pendidikan) yang terintegrasi secara nasional sudah mepet deadline. Karena itulah mau tidak mau ia harus begadang semalam suntuk.
‘’Lha yang kirim ke Dapodik seluruh Indonesia, jadi jalur internetnya pasti padat hingga membuat lemot,’’ kata Yayuk sambil tertawa, mengingat kalau sudah begitu semalam hanya bisa tidur satu jam saja untuk menunggu data terkirim.
Semua data kependidikan memang menjadi tanggungjawabnya untuk dikirim ke Dapodik.
Belum lagi kalau ada kegiatan lain seperti menjelang verifikasi Adi Wiyata. Karena itu tak salah kalau rekan kerjanya, miss Nina, memberi predikat ‘’Inspiring Teacher’’, karena mampu memberi inspirasi kerja dan menjadi contoh buat yang lain. ‘’Dia itu cekatan, bertanggungjawab, dan ramah dalam bergaul,’’ kata gadis cantik yang juga magang di sekolah itu.
Tugas adalah tugas, seberat apa pun tanggungjawab yang diberikan kepada Yayuk harus dilaksanakan dengan baik. ‘’Yah sebagai manusia biasa kadang ada rasa kesel juga, waktunya libur harus masuk. Tapi semua saya lakukan dengan ikhlas, jadi seberat apa pun beban tugas itu saya rasakan ringan,’’ aku ibu cantik berputra dua ini.
Motto hidupnya cukup sederhana namun menunjukkan bahwa dia seorang yang tegar dalam menghadapi kehidupan. Motto itu berbunyi ‘’Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tapi tetap hebat dalam tindakan’’.
Lantas apa sih yang diharapkan bekerja tekun selama 10 tahun dengan penghasilan di bawah UMK ini? Dengan senyum malu-malu ia berbisik ‘’nunggu rejaning zaman, siapa tahu bisa diangkat sebagai PNS.’’