COWASJP.COM – ockquote>
SEMUA bernuansa Banser. Juga ada Hastapora. Lantunan sholawat Nabi Muhammad SAW terus menggema .
Tidak lama setelah itu lagu khas Banser (Barisan Ansor Serbaguna) ikut mengudara ketika resepsi pernikahan Mohammad Sugeng dengan Alfin Nur Lailiyah asal Pucanglaban Tulungagung, Kamis 14 September 2017.
Tidak itu saja. Prosesi nikahnya juga dengan menggunakan seragam Banser lengkap, baik mempelai wanita dan prianya. Ditambah dengan acara hastapora juga.
Nuansa itu tidak aneh. Karena memang kedua mempelai adalah aktivis Banser dan Fatayat NU. Sedangkan Mujiat ayah mempelai wanita juga aktivis Banser sebagai Komandan Satkoryon Pucanglaban. Maka, klop sudah nuansa acaranya.
“Banser menanamkan disiplin tinggi. Ini bertujuan agar menjadi kenangan seumur hidup karena kecintaannya kepada almamater Banser. Maka saat resepsi di pelaminan pun pakai baju Banser,” ungkap Yoyok Mubarok, Komandan Banser Tulungagung.
Yoyok mengaku bangga dengan resepsi ala Banser yang dilakukan anggotanya. “Ini ide sahabat-sahabat yang dikoordinasikan para perwira Satkorcab Banser Tulungaung. Kami kompak dalam mengawal hal positif demi kesatuan bangsa melalui gerakan pemuda Ansor,’’ jelas Yoyok.
Acara resepsi yang digelar juga ditayangkan live di TV lokal serta di hadiri Kasatkornas Banser Alfa Isneini.
Dalam sambutannya Alfa Isneini mengungkapkan di lingkungan Banser sudah lazim dilakukan dan ini menjadi kebanggaan. “Karena dengan demikian nilai-nilai dan tujuan organisasi ini bisa dengan mudah di terima oleh masyarakat,’’ ungkap Alfa.
Ansor dan Banser menurut Alfa, sangat strategis dalam merespon isu-isu sosial dan kemasyarakatan. “Seperti atas musibah etnis Rohingnya.Bahkan Ansor Banser seminggu yang lalu diundang Kadubes Amerika untuk memaparkan hal ini,’’ tambahnya.
Setelah keduanya sah menjadi pasangan suami istri, orang tua kedua mempelai merasa terharu dan gembira.
“Pernikahan ini salah satu pernikahan terunik skala Jatim, bahkan nasional. Karena dari seluruh yang terlibat bernuansa Banser dari kedua mempelai, tuan rumah, MC maupun musisinya. Apalagi ada prosesi hastapora segala,’’ tambah Mohammad Sahrul Munir, mantan ketua PC Ansor Tulungagung usai menghadiri acara tersebut. (*)