Zaytun Gontor
Jawaban Syekh Panji justru mengejutkan saya. "Saya ini justru ingin mengoreksi Gontor," katanya.
SelengkapnyaJawaban Syekh Panji justru mengejutkan saya. "Saya ini justru ingin mengoreksi Gontor," katanya.
SelengkapnyaSaya, yang duduk di sebelahnya, masih agak canggung untuk ikut memekikkan ''merdeka''.
SelengkapnyaSelama di JP, FIM panggilan akrab Ferry, melakukan tugas jurnalistiknya di berbagai pos. Mulai pos olahraga, politik, hukum, ekonomi bisnis, seni budaya hukum hingga agama.
SelengkapnyaTapi saya harus memakannya cepat-cepat. Hanya 20 kunyahan. Takut keburu gelap. Saya harus tiba di Pantai Darussalam sebelum matahari tenggelam. Saya lihat di google: satu jam perjalanan.
SelengkapnyaGuru Besar Cornell University, Ithaca, Amerika Serikat. Ahli ekonomi itu lagi di perpustakaan UIII. Maka di perpustakaan inilah saya ''nyangkut'' lama.
SelengkapnyaMaret lalu menkes mengeluarkan surat. Yang dituju adalah enam kolegium kedokteran. Isinya: agar para kolegium itu membuat pedoman tata laksana praktik stem cell di Indonesia.
Selengkapnya"Radio ini gimana sih. Kok masih menyiarkan jalannya pertandingan," ujar saya dalam hati. "Radio ini telat sekali," kata saya lagi.
SelengkapnyaSetelah wawancara Robin berkesimpulan bahwa pesantren ini tidak seperti yang diisukan: sebagai jaringan Negara Islam Indonesia (NII).
Selengkapnya"Bisa nggak ditunda jam 13.00," ujar Prof Dr Komaruddin Hidayat, rektornya. "Sampai jam 12.00 saya telanjur janji rapat di luar kampus," tambahnya.
SelengkapnyaSabtu kemarin, incumbent Tayeb Erdogan sembahyang di masjid yang Anda sudah tahu: Hagia Sophia. Bersama puluhan ribu pendukungnya.
Selengkapnya