Pesona Monumen Simpang Lima Gumul

Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri dari berbagai sisi. (Foto: Ahmad Kusnin/cowasjp)

COWASJP.COM – ockquote>

O l e h: Imam Kusnin Ahmad

-----------------------------------------

H+3 Idul Fitri, Sabtu 9 Juli 2016, saya diajak silaturrahmi oleh keluarga mertua ke beberapa saudaranya yang ada di Kediri. Tepatnya di Kecamatan Gurah. Mertuaku sudah lama tidak berkunjung ke Kediri, malah saudaranya yang sering berkunjung ke Blitar.

Dari rumah saya, Kecamatan Udanawu, Blitar, menuju Gurah Kediri, tentu melewati Monumen Simpang Lima Gumul, Kediri. Mertuaku semula tidak begitu tertarik untuk mampir di situ. Mungkin karena pikirannya tertuju pada saudara-saudaranya di Gurah. Tapi ketika mobil melintas dan memutar di lokasi Gumul, ia melihat banyak pengunjung di Simpang Lima Gumul.

“Di sini kok ramai ada apa ya?” tanya mertuaku.

”Ya, itu namanya Monumen Simpang Lima Gumul, Bu. Biasa di kunjungi anak-anak,’’ jawab istriku. 
“Oh iya. Nanti kalau ada waktu sepulang dari Gurah coba mampir ya. Monumen  Simpang Lima Gumul itu sebenarnya apa to. Dulu waktu saya sering ke Gurah belum ada,’’ kata ibu mertua.

Mungkin tidak hanya mertuaku yang belum tahu tentang Monumen Simpang Lima Gumul. Padahal lokasi ini sangat bagus untuk berekreasi saat ini. Simpang Lima Gumul sejatinya merupakan sebuah persimpangan jalan yang menjadi titik pertemuan lima ruas jalan. Di kawasan ini dibangun sebuah monumen indah yang megah dengan desain arsitektural yang terinspirasi dari Monumen L’Archde Triomphe di Paris. Monumen ini terkenal dengan nama Monumen Simpang Lima Gumul, menjadi ikon wisata di Kediri yang selalu ramai dikunjungi.

Secara administratif berada di Desa Tugurejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Persimpangan jalan ini memiliki fungsi mempertemukan lima ruas jalan menuju daerah Pare, Pagu, Plosoklaten, Gampengrejo, dan Pesantren. Kawasan ini dahulu dikenal dengan nama Proliman. Berjarak sekitar 6 km dari pusat Kota Kediri.

Mereka yang telah berkunjung ke Simpang Lima Gumul memiliki kesan yang spesial terhadap monumen megah di situ. Monumen Simpang Lima Gumul memiliki luas 804 meter persegi, tinggi 25 meter. Di lantai dasar, pengunjung  menjumpai tiga buah tiang tumpuan setinggi tiga meter.

Angka ini merujuk pada hari lahirnya Kota Kediri, yaitu 25 Maret 804 Masehi. Pembangunan monumen di Simpang Lima Gumul ini dimulai sejak 2003, diprakarsai Bupati Kediri dan memang ditargetkan sebagai salah satu sentra ekonomi baru sekaligus ikon Kabupaten Kediri.

Kita dapat menjumpai arca Ganesha di setiap sisi monumen. Arca ini adalah simbol pengetahuan dan kecerdasan, juga simbol kebijaksanaan, penolak bencana dan pelindung. Juga ada pahatan-pahatan relief yang menceritakan sejarah Kabupaten Kediri.

Ada 16 gambar yang terpahat di sana, 9 di antaranya menggambarkan seni dan budaya Kediri. Di dalam Monumen Simpang Lima Gumul terdapat ruang pertemuan yang berada di gedung utama. Pada lantai atasnya, ada sebuah auditorium. Di lantai bawah kita menjumpai minimarket yang menjual suvenir. Ruang serba guna di basement gedung.

Di setiap sudut jalan di persimpangan ini, terdapat areal parkir. Ini memungkinkan Anda untuk lebih mudah memarkirkan kendaraan. Dari tempat parkir, Anda dapat melewati terowongan bawah tanah untuk dapat menginjakkan kaki di monumen Kediri yang menawan tersebut.
Lorong bawah tanah sebagai penghubung

Pengunjung suka berfoto ria di Monumen Simpang Lima Gumul. Ada beberapa spot menarik untuk mengabadikan foto di kawasan monumen ini. Salah satu yang populer adalah lorong bawah tanah yang menghubungkan tempat parkir dengan monumen. DI bagian tengah pengunjung bisa menjadikan Monumen Simpang Gumul ini sebagai latar. Di area dekat patung atau taman juga merupakan spot menarik lainnya.

FASILITAS WISATA LENGKAP

Jika kita datang ke monumen ini, kita  dapat melihat warga setempat hingga wisatawan menghabiskan waktunya di sini dengan santai. Saat malam tiba, kawasan Simpang Lima Gumul selalu ramai pengunjung. Kita dapat menjumpai para pedagang kaki lima yang menjajakan aneka makanan, minuman, hingga suvenir di Pasar Tugu. Kata “Tugu” berasal dari singkatan “setuminggu” (Sabtu-Minggu). Pasar ini sangat ramai terutama pada Sabtu malam dan Minggu pagi.

Di hari-hari libur monumen dibuka untuk umum. Kita dapat masuk dan naik ke atas monumen untuk menyaksikan pemandangan dan aktivitas yang terjadi di kawasan monumen ini.

Perlu diketahui, Pemkab Kediri juga rutin menggelar kegiatan seni budaya hingga pameran produk unggulan. Event dan lomba sering diselenggarakan di kawasan Simpang Lima Gumul, seperti dragrace, jambore nasional VW dan sebagainya. Kawasan ini juga biasa dijadikan sebagai tempat gathering dari berbagai komunitas di Kediri.

Di sekitar kawasan Simpang Lima Gumul terdapat sebuah area yang menyuguhkan wahana permainan, yakni Gumul Paradise Island. Tempat ini menyediakan wahana permainan dan hiburan menarik, seperti bodyslide, speedslide, funboomerang, kolam jamur, kolam bak tumpah, hingga flyingfox. Fasilitas yang tersedia juga terbilang lengkap, seperti mushala, toilet, foodcourt, giftmart, dan loker.

Tidak sulit untuk mencapai lokasi Simpang Lima Gumul ini. Salah satu rute yang dapat diambil adalah melalui Surabaya – Pare – Kediri. Di kawasan ini juga telah dibangun sub terminal penumpang yang memungkinkan setiap wisatawan dari luar Kediri dapat segera tiba di kawasan wisata Simpang Lima Gumul. Sayang kalau tidak mampir ke sini. Monggo silahkan kunjungi Monomen Simpang Lima Gumul Kediri.*

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda